Peristiwa Internasional

Pesawat Ruang Angkasa Milik China Sukses Diluncurkan Menuju Bulan

Selasa, 24 November 2020 - 19:03 | 34.01k
Roket Long March-5 Y5, yang membawa probe bulan Chang'e-5, lepas landas dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang, di Wenchang, provinsi Hainan, Cina 24 November 2020. (Foto: REUTERS/Tingshu Wang)
Roket Long March-5 Y5, yang membawa probe bulan Chang'e-5, lepas landas dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang, di Wenchang, provinsi Hainan, Cina 24 November 2020. (Foto: REUTERS/Tingshu Wang)

TIMESINDONESIA, JAKARTAChina memuji keberhasilan peluncuran pesawat ruang angkasa robotiknya pada Selasa, (24/11/2020) untuk membawa kembali batu dari bulan dalam upaya pertama negara tersebut mengambil sampel permukaan bulan sejak 1970-an, sebuah misi yang menggarisbawahi ambisi China di luar angkasa.

Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) menyebut peluncuran itu sukses dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa roket itu terbang selama hampir 37 menit sebelum mengirim pesawat ruang angkasa pada lintasan yang dimaksud.

"Tantangan terbesar adalah pekerjaan pengambilan sampel di permukaan bulan, lepas landas dari permukaan bulan, pertemuan dan berlabuh di orbit bulan, serta masuk kembali ke Bumi dengan kecepatan tinggi," kata Pei, juga direktur dari Pusat Eksplorasi Bulan dan Rekayasa Luar Angkasa Administrasi Antariksa dilansir dari Reuters, Selasa (24/11/2020).

Long March-5, roket pembawa terbesar di China, diluncurkan pada pukul 4:30 waktu Beijing (2030 GMT pada hari Senin) dalam peluncuran dari Wenchang Space Launch Center di pulau Hainan, China selatan, membawa pesawat ruang angkasa Chang'e-5.

Misi Chang'e-5, dinamai menurut nama dewi bulan di Tiongkok kuno, akan berupaya mengumpulkan materi bulan untuk membantu para ilmuwan memahami lebih lanjut tentang asal-usul dan pembentukan bulan.

Misi tersebut akan menguji kemampuan China untuk memperoleh sampel dari jarak jauh dari luar angkasa, sebelum misi yang lebih kompleks. Rencananya pendarat akan mengebor ke permukaan bulan, dengan lengan robotik meraup tanah dan bebatuan.

Material ini akan dipindahkan ke kendaraan ascender, yang akan dibawa dari permukaan dan kemudian berlabuh dengan modul orbit. Sampel kemudian akan ditransfer ke kapsul kembali untuk perjalanan kembali ke Bumi, dengan pendaratan di wilayah Mongolia Dalam China.

"Kami dapat melakukan pengambilan sampel melalui penjelajahan keliling dan pendaratan di bulan, tetapi lebih intuitif untuk mendapatkan sampel untuk melakukan penelitian ilmiah - metodenya lebih langsung," tambah Pei. "Plus, akan ada lebih banyak instrumen dan lebih banyak metode untuk mempelajarinya di Bumi."

CCTV yang menyiarkan liputan langsung peluncuran tersebut, menunjukkan gambar staf CNSA berseragam biru bertepuk tangan dan bersorak saat mereka menyaksikan pesawat luar angkasa itu mendaki melalui atmosfer, menerangi langit malam.

Jika misinya selesai sesuai rencana, itu akan menjadikan China sebagai negara ketiga yang mengambil sampel bulan, bergabung dengan Amerika Serikat dan Uni Soviet. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES