Ini 6 Rekomendasi untuk Sektor Air Minum dan Sanitasi Kota Probolinggo
Selasa, 24 November 2020 - 18:47 | 29.20k
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Kelompok kerja air minum dan penyehatan lingkungan permukiman Kota Probolinggo, Jatim merekomendasikan enam item untuk mencapai target Suistainable Development Goals (SDGs) sektor bidang air minum dan sanitasi.
Enam rekomendasi tersebut meliputi penyusunan rencana aksi pencapaian air minum dan sanitasi. Kemudian kemitraan dengan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan air minum dan sanitasi.
Rekomendasi ketiga, adanya alternatif pembiayaan sektor sanitasi melalui Badan Amil Zakat (BAZ), Korpri, Forum CSR, lembaga keuangan mikro, dan sektor – sektor pembiayaan lainnya.
Keempat, peningkatan pengelolaan Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) kelembagaan dan pemasarannya.
Kelima, penyusunan bisnisplan PDAM dan peningkatan penyertaan modal pada perusahaan daerah tersebut. Rekomendasi keenam, peningkatan pemasaran pemanfaatan air jaringan perpipaan kepada masyarakat.
Rekomendasi tersebut dihasilkan dalam rapat koordinasi pokja air minum dan penyehatan lingkungan permukiman, Senin (23/11/2020) di Orin Hall and Resto, kota setempat. Rapat dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Setyorini Sayekti.
Diahadiri Kepala Bappeda Litbang, Rey Suwigtyo; perwakilan dari Dinas Kesehatan, Dinas PUPR PKP, Dinas Lingkungan Hidup, Sanitarian, 5 Kecamatan di Kota Probolinggo, dan Korkot Kotaku.
Regional Manager USAID IUWASH PLUS Jawa Timur, Laksmi Cahyaniwati, menjadi narasumber dalam rapat tersebut. Sejak tahun 2017, Pemkot Probolinggo bekerja sama dengan USAID IUWASH PLUS untuk mencapai akses SDGs bidang air minum dan sanitasi (air limbah domestik dan persampahan) yang tertuang pada dokumen RPJMD.
Laksmi Cahyaniwati hadir bersama tim. Yakni Imam Suhadi (Governance Specialist), Wasis (Finance Specialist), Rudi (Water Specialist), Ratih (Behaviour Changing Specialist), Dardiri (Marketing Specialist).
Tahun ini, capaian akses sanitasi Kota Probolinggo berada di angka 95,56 persen. Sementara targetnya 100 persen di tahun 2024.
Masih terdapat 4,04 persen masyarakat Buang Air Besar di Sungai (BABS). Sementara target di tahun 2024 nol persen.
Penanganan sampah perkotaan berada di angka 36,43 persen dari target 71,00 persen di tahun 2024. Pengurangan sampah berada di angka 2,13 persen dari target 29 persen di tahun 2024.
Air minum jaringan perpipaan berada di angka 64,34 persen dari target 76,00 persen. Kemudian air minum bukan jaringan perpipaan berada di angka 35,66 persen dari target 24 persen di tahun 2024.
Setyorini mengatakan, rakor bertujuan meningkatkan optimalisasi pelaksanaan dan pengendalian program sektor air minum dan penyehatan lingkungan permukiman Kota Probolinggo.
Juga menghasilkan rekomendasi arahan kebijakan dalam pencapaian target sektor air minum dan sanitasi Kota Probolinggo. “Air minum dan sanitasi merupakan salah satu layanan dasar pada layanan perumahan dan kawasan permukiman. Ini merupakan kewajiban pemerintah pusat dan daerah untuk bisa memenuhinya,” katanya. (d)
kota probolinggo air minum dan sanitasi adv probolinggo
Publisher | : Sholihin Nur |