TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kontribusi Perempuan dalam Pembangunan di Indonesia melalui Penguatan SDM, kemandirian Ekonomi (KOPRI Berdikari). Begitulah narasi semangat yang selalu diteriakkan dengan lantang oleh Dini Adhiyati figure Ketua KOPRI PMII PKC JATIM. Melalui Grand Desain KOPRI PKC JATIM keyakinan bahwa perempuan sebagai aktor strategis menuju optimalisasi pembangunan multisektoral dan pemerataan ekonomi. Peran perempuan dalam pembangunan menyuguhkan realitas yang tidak bisa dipungkiri berhasil mengantarkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Empat sektor yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai sektor prioritas yang diisi oleh peran perempuan antara lain di bidang Pendidikan, Kesehatan bagi ibu menjadi prioritas pemerintah, ketenagakerjaan dengan menguatkan implementasi kebiajakan tenaga kerja dengan mengakomodasi konsep kesetaraan gender, serta terkait pencegahan kekerasan dengan target peningkatan pemahaman terkait gender violence serta memberikan perlindungan hukum bagi kasus kekerasan terhadap perempuan. Konsep yang ingin direalisasikan oleh pemerintah melalui kementerian coordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan Republik Indonesia ini menjadi komponen dasar pergerakan KOPRI dalam upaya keterlibatan perempuan dalam pembangunan di Indonesia.
Penguatan SDM penting juga dilakukan, KOPRI PKC JATIM memiliki inisiatif untuk membersamai industry kreatif sebagai konsistensi gerakan dengan menyumbangkan kreatifitas dan inovasi setiap kader KOPRI, pula untuk membuka kesempatan kerja dengan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Kemandirian pemikiran lahir dari semangat belajar dengan konsistensi pergerakan perempuan di bidang pembangunan, kesejahteraan akan datang apabila kemandirian berfikir melahirkan perempuan yang memiliki peran strategis, peran strategis dalam pembangunan adalah bagaimana keterlibatan individu dalam masyarakat (expected roles), peranan yang disesuaikan (actual roles). Strategi pembangunan dari kemandirian berfikir yang ingin diimplementasikan oleh KOPRI adalah modal untuk berpartisipasi fi seluruh sektor baik bidang sosial, politik dan pemerintahan, serta pembangunan perekonomian.
Pembangunan yang melibatkan perempuan dalam pembangunan akan mengaktualisasikan kesejahteraan sosial, karna secara tegas menghilangkan stigma negative bahwa perempuan sebagai mahluk kelas dua, realitas ini seharusnya menjadi stigma using korban budaya yang belum mencapai kemajuan yang terintegrasi dengan konsep intelektual, sedangkan di era sekarang kesetaraan gender menjadi konsep utama dalam strategi pembangunan nasional seperti yang tertuang dalam Sustainable Development Goals yaitu agenda pembangunan berkelanjutan yang diakui secara nasional dan internasional memiliki 5 target utama yaitu (5.1) mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan. (5.2) menghapus segala bentuk kekerasan terhadap kaum perempuan di ruang public dan privat termasuk mencegah Women Trafficking, Eksploitasi seksual. (5.3) menghapus semua praktik berbahaya, seperti perkawinan usia anak, perkawinan usia dini, serta sunan perempuan. (5.4) mengenali dan menghargai pekerjaan mengasuh dan pekerjaan rumah tangga sebagai pelayanan public, yang dijamin dengan infrastruktur dan kebijakan perlindungan sosial serta peningkatan tanggung jawab bersama dalam rumah tangga dan keluarga. (5.5) menjamin partisipasi penuh dan efektif, serta membangun kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu konsep yang diusung Indonesia menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan berkelanjutan yaitu Pengarusutamaan Gender telah menjadi konsep pergerakan KOPRI selama kurang lebih 53 Tahun, hal ini semakin mempertegas kematangan gerakan KOPRI dalam kotribusi pembangunan nasional, maka KOPRI berkomitmen untuk tetap berdiri tegas di garis pergerakan melalui komitmen perempuan Berdikari.
Cita-Cita Luhur pergerakan KOPRI telah mencapai usia yang matang, 53 tahun sebagai usia progresif melahirkan kader perempuan penggerak perubahan dan pembangunan menuju Indonesia yang lebih Maju, serta mendukung seluruh aspek keterlibatan perempuan dalam upaya ikut berkolaborasi memajukan bangsa melalui pembangunan yang berbekal penguatan SDM dan Kemandirian Ekonomi.
***
Dini Adhiyati, Ketua KOPRI PKC JATIM
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rizal Dani |