Indonesia Positif

Pengajian Milad Muhammadiyah ke-108, Ini Pesan Rektor UMG

Selasa, 24 November 2020 - 13:00 | 93.43k
Pengajian Milad Muhammadiyah ke-108 UMG
Pengajian Milad Muhammadiyah ke-108 UMG

TIMESINDONESIA, GRESIK – Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menggelar pengajian yang masih merupakan rangkaian kegiatan Milad Muhammadiyah ke-108, Selasa (24/11).

Kegiatan pengajian yang mengambil tema “Meneguhkan Gerakan Keagamaan Dalam Menghadapi Pandemi dan Masalah Negeri” ini menghadirkan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Dr. M. Saad Ibrahim, M.A.

Kegiatan pengajian ini dilaksanakan secara luring maupun daring. Secara luring kegiatan ini diadakan di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik yang dihadiri oleh seluruh pimpinan Universitas Muhammadiyah Gresik. Sedangkan seluruh dosen, tenaga kependidikan maupun mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik yang lain mengikuti kegiatan secara daring melalui aplikasi Zoom dan juga streaming video pada kanal YouTube Universitas Muhammadiyah Gresik. 

Milad Muhammadiyah

Kegiatan dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Quran yang dibacakan oleh Mahbub Ihsan, S.Ag., yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta mars Muhammadiyah.

Setelah sambutan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik acara dilanjutkan dengan kajian yang diberikan oleh Dr. Saad dengan moderator Dr. Hasan Basri, M.Pd.I., Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Gresik. Acara ditutup dengan doa yang dibacakan oleh Kepala Prodi Pendidikan Agama Islam, Noor Amiruddin, M.Pd.I. 

Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, M.S., dalam sambutannya kembali mengucapkan Selamat Milad Muhammadiyah yang ke-108. Setyo mengatakan bahwa dengan pengajian dalam rangka Milad Muhammadiyah ini dapat juga menyuntikkan semangat pada seluruh civitas akadamik Universitas agar dapat terus berkembang dan berkemajuan.

"UMG merupakan bagian terkecil dari Muhammadiyah, dan kita harus berbangga karena Muhammadiyah mampu memberikan semangat pada kita semua agar terus berkembang. Mari tingkatkan kebersamaan sehingga UMG semakin unggul, semakin berkemajuan dan berdaya saing," ujarnya.

webinar Milad Muhammadiyah

Dalam kesempatan ini, Dr. Saad mengingatkan bahwa sebagai umat Islam, khususnya dalam perguruan tinggi Muhammadiyah untuk lebih memperkokoh gerakan keagamaan. Gerakan keagamaan dimaknai sebagai gerakan Islam yang titik terakhirnya tujuannya ada pada ridho Allah SWT.

"Ridho Allah yg kita capai didunia dan di akhirat memiliki beberapa dimensi yang kemudian oleh para ulama dibuat rumusan tujuan-tujuan syariah, tentu yang dimaksudkan untuk mendapat ridho Allah SWT yang ditandai kebaikan hidup yang kita terima didunia dan diakhirat, ungkapannya adalah rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar," terangnya.

Dr. Saad menambahkan bahwa gerak umat Islam dalam konteks keagamaan ini terbagi dalam lima hal, yakni khifduddin (menjaga agama), khifdunnafes (menjaga nyawa), khifdul aqel (menjaga akal), khifdul ‘asel (menjaga keturunan) dan khifdul mal (menjaga harta). 

Menjaga agama berarti kita harus memperkokoh terus menerus keimanan dan keislaman kita, ketaatan kita kepada agama, kepada Allah SWT, kepada Rasul. Termasuk didalamnya ada kajian-kajian tentang agama dari berbagai sisi. Sedangkan menjaga nyawa berarti kita harus menjaga kesehatan. Menjaga akal yakni dengan mengupayakan pendidikan, termasuk didalamnya kita berkewajiban untuk melestarikan dan mengembangkan hasil pemikiran terutama dari kalangan Muhammadiyah. 

Menjaga keturunan berarti menjaga generasi berikutnya, atau dalam Muhammadiyah berarti menjaga terciptanya kader-kader. Umat Islam harus sadar akan pentingnya menjaga kehormatan sehingga tidak akan jatuh pada hubungan yang merugikan dan menjerumuskan. Karena hidup di masa kini tidak akan bisa lepas dari kebutuhan teknologi, maka hal tersebut juga perlu diperhatikan. Yang terakhir adalah menjaga harta, yakni dengan menggunakan harta yang dipunya untuk kemaslahatan umat.

“Gerakan yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan, Al Harokah Al Islamiyyah, banyak bersentuhan dengan dunia scientific dan inilah yang kemudian menginisiasi Amal Usaha Muhammadiyah yang banyak menggurita sekarang ini,” terangnya. 

Terkait dengan pandemi, Dr. Saad tetap mengingatkan bahwa kita tetap harus melakukan usaha-usaha agar terhindar dari virus yang merebak, meskipun semua tetap pada takdir Allah SWT. Pun dalam menyelesaikan persoalan kenegaraan, umat Islam harus kembali pada Al-Quran. Banyak permasalahan yang muncul karena kesalahan logika berpikir, sehingga merugikan umat. Muhammadiyah menggariskan untuk tidak menggunakan energi untuk melawan elemen strategis untuk bangsa ini. 

"Kita punya Tuhan Yang Maha Esa, yang akan memberikan pertolongan, kita hanya perlu berlomba dalam melakukan kebaikan. Pasti akan ada friksi dalam kehidupan kita, tapi yang kita perlukan adalah melihat pada kebaikannya sebagai mitra bukan pada kejelekannya, namun bukan berarti kita berhenti untuk amar ma’ruf nahi mungkar," tegasnya. 

Penjelasan lengkap Dr. Saad dapat diakses pada link dibawah ini:

https://www.youtube.com/watch?v=f3HrocwS4WE

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES