Entertainment

Soal Sindiran ‘Matinya Demokrasi’ Oleh Gubenur Anies, Ini Pandangan SETARA Institute

Selasa, 24 November 2020 - 13:21 | 77.87k
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akun media sosialnya yang mengunggah fotonya membaca buku berjudul ‘How Democracies Die’. (FOTO: Ig Anies Baswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akun media sosialnya yang mengunggah fotonya membaca buku berjudul ‘How Democracies Die’. (FOTO: Ig Anies Baswedan)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif SETARA Institute Ismail Hasani turut bersuara terkait unggahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akun media sosialnya saat mengucapkan selamat pagi, sembari mengunggah fotonya membaca buku berjudul ‘How Democracies Die’.

Dimana, orang nomer satu di Ibu Kota itu diduga sedang menyindir pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), untuk peristiwa yang belum lama ini menimpanya.

Ismail berpendapat, sentil Anis bukan kepada Indonesia saja. Akan tetapi membaca buku tersebut memang demokrasi di dunia saat ini sedang mengalami ancaman serius oleh mutu dari pemilu-pemilu yang diselenggarakan oleh banyak negara.

“Termasuk di Indonesia. Pada intinya buku itu tersebutkan bercerita soal bagaimana demokrasi itu mati dibilik suara. Jadi prosedur demokrasi di jalankan tetapi sebenarnya dia bertolak subtansi demokrasi itu,” ujarnya kepada TIMES Indonesia.

Ia menjelaskan, bagaimana kualitas pemilu Indonesia memang prosedur mengalami kemajuan signifikan. Tetapi mundur secara subtansi.

“Soal bagaimana kemudian pembungkaman-pembungkaman menjadi pola yang diterapkan oleh pemerintah. Pembungkaman ini bisa menyasar pada lawan-lawan politik. Bisa juga kepada kelompok kritis masyarakat sipil akademisi,” ujarnya.

Ismail mengatakan, hal ini elas akan membahayakan demokrasi. Karena kebebasan berpendapat, kebebasan akademi, kebebasan berekspresi telah dibungkam oleh pemerintah.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil oleh pihak kepolisian untuk memberikan klarifikasi terkait agenda Rizieq Shihab di Petemburan, Jakarta Pusat yang dinilai telah melanggar protokol kesehatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES