Glutera News

Awas Sistem Imun Tubuh Berkurang Setelah Usia 25 Tahun

Selasa, 24 November 2020 - 09:55 | 83.75k
(FOTO: Glutera.com)
(FOTO: Glutera.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kalau anda beranggapan hanya fisik, seperti kulit yang mengalami perubahan seiring bertambahnya usia, maka jawabanmu keliru. Sebab, ketika usia bertambah, organ-organ dalam tubuh pun akan ikut menua. Tak cuma itu saja, sistem imun sebagai perisai tubuh pun juga enggak sekuat dan seefektif ketika usia muda. Nah, hal inilah yang sering membuat  seseorang mudah merasa lelah, bahkan mudah terserang penyakit.

Pernahkah Anda merasa bahwa semakin bertambah usia, Anda akan semakin mudah merasa kelelahan? Jika iya, Anda tidak sendirian. Karena ternyata, sistem pertahanan tubuh Anda memang cenderung menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia. Jadi, jangan heran jika Anda sedang mengeluh kelelahan, akan ada teman Anda yang berkata “faktor U”, alias usia.

Kebugaran Tubuh Akan Berkurang 1% Setelah Menginjak Usia 25 Tahun

Penuaan tidak hanya terjadi pada kulit, namun juga pada sistem imun tubuh. Seperti yang telah Anda ketahui, sistem kekebalan tubuh berperan dalam membuat sel dan antibodi yang dapat melindungi tubuh Anda dari bakteri, virus, toksin, dan lain-lain

Sistem-Imun-Tubuh-2.jpg

Sayangnya, kemampuan tubuh dalam menangkal serangan tersebut dapat menurun. Hal ini tersebut dikenal dengan immunosenescence, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh Anda lupa terhadap cara menangkal serangan penyakit dari bakteri, virus, dan toksin.

Selain itu, seiring bertambahnya usia, tubuh juga akan mengalami perubahan pada sel individu dan seluruh organ tubuh, yang dapat berakibat pada perubahan fungsi dan penampilan pada tubuh. 

Lampu Kuning di Usia 40 Tahun

Sebenarnya sistem imun seseorang bisa saja menurun lebih cepat dari semestinya. Tentunya hal ini disebabkan oleh pelbagai faktor. Melansir Daily Mail, ketika seseorang berada di usia 40 tahun ke atas, sistem kekebalan tubuh yang menua semakin tak mampu untuk menangkal penyakit. Sistem kekebalan tubuh ini hanya mampu bertahan dari penyakit yang sudah menyerang. 

Sistem-Imun-Tubuh-3.jpg

Contohnya, penelitian dari Austria menemukan bahwa efektivitas anti-tetanus akan menurun sejak usia 40 tahun.  Bahkan, di usia 60 tahun, 16 persen dari mereka yang divaksinasi, tak lagi terlindungi.

Kata ahli dari Imperial College, London, United Kingdom, setelah usia mencapai 65 tahun, seseorang tidak mempunyai berbagai jenis sel yang dibutuhkan untuk melawan infeksi baru, sebab kualitas sel yang dimilikinya telah menurun. 

Apa yang Terjadi Pada Sistem Kekebalan Tubuh Saat Bertambah Usia?

Sistem kekebalan tubuh Anda adalah berupa sel, jaringan, dan organ kompleks yang berperan dalam mempertahankan tubuh Anda dari serangan infeksi dari bakteri, virus, toksin, dan sebagainya. Saat ada infeksi pada tubuh Anda, kelompok sel T akan berkeliling tubuh dan memberikan sinyal bahwa terdapat infeksi. 

Namun, di saat Anda bertambah usia, sel T yang terbentuk akan menjadi lebih sedikit karena thymus (kelenjar kecil yang berada di belakang tulang dada) menyusut. Hal tersebut membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih tidak efisien, terutama dalam menghadapi jenis virus yang baru. Akibatnya, daya tahan tubuh hanya mampu melawan serangan bakteri dan virus yang sudah pernah menyerang sebelumnya, namun tak berdaya menghadapi bakteri dan virus yang baru. 

Glutera-GSH.jpg

Apa Akibatnya Jika Daya Tahan Tubuh Ikut Menua?

Sistem kekebalan tubuh yang menua tentu dapat berakibat buruk kepada daya tahan tubuh Anda, terutama dalam melawan infeksi bakteri, virus, toksin, dan lain-lain. Berikut beberapa akibat dari sistem kekebalan tubuh yang menua.

1. Kurang optimal dalam merespon vaksin

Vaksin adalah bahan antigenetik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu infeksi atau penyakit, sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit pada tubuh.

Namun, di saat Anda menua, maka tubuh Anda akan kurang efektif dalam merespon vaksin yang Anda terima. Hal tersebut terjadi karena semakin menua, sel T yang dihasilkan oleh tubuh lebih sedikit. Oleh karena itu, kebanyakan vaksin perlu obat baru supaya bisa bekerja lebih efektif.

2. Lebih rentan sakit

Sudah jelas bahwa jika daya tahan tubuh Anda melemah, maka tubuh Anda akan lebih rentan sakit karena kurangnya kemampuan tubuh dalam melawan penyakit. 

3. Proses penyembuhan luka lebih lambat

Sebagai konsekuensi dari sistem kekebalan yang menurun, maka tubuh akan lebih sedikit menghasilkan sel darah putih. Akibatnya, proses penyembuhan luka akan berjalan lebih lambat.

Bagaimana Anda Tahu Kapan Sistem Kekebalan Tubuh Anda Menua?

Sayangnya, tidak ada satu tes pun yang dapat memberi tahu Anda jika sistem kekebalan tubuh Anda sudah tidak berfungsi secara optimal. Namun, Anda dapat mengukur tingkat kebugaran tubuh Anda, di antaranya dengan tes kecepatan, kekuatan, daya ledak, dan daya tahan tubuh Anda saat berolahraga. 

Lalu, Bagaimana Caranya Agar Tetap Sehat Meskipun Usia Bertambah?

Tentunya, sebagai sebuah sistem yang kompleks, sistem kekebalan tubuh memerlukan pemeliharaan yang baik untuk membuatnya tetap berfungsi optimal meskipun usia Anda terus bertambah. Beberapa hal sederhana yang dapat Anda lakukan di antaranya adalah dengan tidur yang cukup, hindari stres, olahraga rutin, makan makanan yang sehat, konsumsi rutin suplemen yang dibutuhkan tubuh.

Anda dapat mempertimbangkan konsumsi suplemen untuk menunjang kesehatan. Suplemen dapat membantu Anda memastikan telah terpenuhinya kebutuhan tubuh akan nutrien-nutrien penting yang diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.
Seperti halnya glutathione sebagai antioksidan yang kuat, nitric oxide untuk kesehatan kardivaskular (jantung, darah, pembuluh darah), dan collagen BCAA untuk kesehatan tulang, otot, dan kulit.

Konsumsi Suplemen Setiap Hari?

Sudah banyak studi yang dilakukan untuk menilai apakah konsumsi suplemen setiap hari aman bagi kesehatan. Akan tetapi, hanya ada segelintir penelitian yang dapat dipercaya.

Salah satu studi yang dapat dipercaya datang dari Physician Health Study II. Pada studi ini, dokter ditunjuk sebagai respondennya. Dokter-dokter ini dibagi menjadi dua kelompok, yang satu diberikan multivitamin setiap hari selama satu dekade, dan yang satunya hanya diberikan plasebo (obat kosong) saja.

Setelah dilakukan pengkajian secara menyeluruh, ternyata kelompok yang mengonsumsi suplemen mengalami penurunan kejadian kanker, katarak, dan berbagai penyakit. Berdasarkan hasil itu, dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya mengonsumsi suplemen multivitamin setiap hari tidak berbahaya bagi kesehatan. Tindakan ini justru menguntungkan. Secara keseluruhan, konsumsi suplemen seperti multivitamin dan lainnya merupakan tindakan yang aman dan bisa meningkatkan sistem imun tubuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES