Kopi TIMES

Sugeng Tindak Kiai Mas'ud Ali, Jenengan Tiyang Sae

Senin, 23 November 2020 - 13:19 | 178.77k
KH Drs Mas'ud Ali.
KH Drs Mas'ud Ali.

TIMESINDONESIA, MALANG – Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Satu lagi ulama kharismatik NU meninggalkan kita. Beliau adalah KH Drs Mas'ud Ali. 

Semasa hidup, almarhum banyak berkecimpung di NU dan Yayasan Sabilillah Malang. Di NU, almarhum menjadi mustasyar PCNU Kota Malang, rais syuriah MWC NU Lowokwaru. 

Lalu membesarkan Yayasan Sabilillah Malang bersama almarhum Prof Dr KH Tholhah Hasan. Yai Mas'ud menjabat sebagai ketua umum yayasan hingga beliau menghembuskan nafas terakhirnya di RS Lavalette Malang, Senin (23/11/2020) pukul 06.40 karena sakit jantung.

Selain sebagai ketum yayasan, Yai  Mas'ud juga menjadi ketua takmir Masjid Sabilillah Malang. Masjid Raya yang didirikan oleh para pejuang Hizbullah di masa perang kemerdekaan silam.

Di luar itu, Yai Mas'ud juga menjadi ketua DMI (Dewan Masjid Indonesia) Kota Malang. Perjuangannya dalam memakmurkan masjid sungguh luar biasa. Menjadi teladan kita semua di lingkungan Masjid Sabilillah.

Yai Mas'ud orangnya santun. Juga sangat baik. Beliau tak pernah marah. 

Kalau almarhum marah, paling hanya mengeluarkan satu dua kata teguran. Itu pun sudah kategori marah besar. Jika marahnya biasa, beliau hanya diam saja. Duduk di ruangan ketum yayasan. 

Penulis membersamai Yai Mas'ud di Masjid Sabilillah Malang cukup lama. Sekitar 5-6 tahun. Terakhir bersama beliau awal November lalu di Kantor PCNU Kota Malang. Beliau berbicara soal DMI.

Suatu saat Yai Mas'ud bicara sama penulis. Kala itu sekitar awal September 2020 di teras Masjid Sabilillah.

"Mas, memakmurkan masjid Sabilillah tinggalan para ulama ini memang berat. Tak ada yang mulus dalam berjuang. Memang ada saja yang tidak suka. Jadi kita harus sabar. Sampean juga harus sabar," pesannya pada penulis.

Penulis pun hanya manggut-manggut mengiyakan. Namun seperti mengerti yang penulis pikirkan, Yai Mas'ud pun kembali bertutur. 

"Kita berbuat baik itu pasti masih ada yang tidak suka. Apalagi yang tidak baik Mas. Di mana saja. Jadi kuncinya seperti dawuh Yai Thalhah itu. Kita harus sabar dengan keadaan apapun. Niati dengan ikhlas saja," tutur Yai Mas'ud. 

Kalimat serupa sering kali disampaikan beliau saat menyampaikan ceramahnya. Bahkan Yai Mas'ud lah, orang yang sangat konsisten mengajak semua jamaah untuk memakmurkan masjid Sabilillah.

Tak hanya di forum formal yayasan. Tapi juga saat ceramah-ceramah beliau. Sungguh istiqamah beliau.

Kini Kiai Mas'ud sudah bisa bercengkrama langsung di alam barzah sana dengan Kiai Tholhah yang sudah mendahului sebelumnya. Penulis yakin beliau-beliau ahli surga. Jannah tempatnya. Sebagaimana penulis yakin dan saksikan bahwa Kiai Mas'ud Ali adalah orang baik. Sugeng tindak Yai, kami selalu mendoakan kiai. (*)

 

*) Penulis adalah Khoirul Anwar. Santri yang juga pengurus LAZIS Sabilillah Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES