Peristiwa Nasional

Presiden Ingin Indonesia Membangun Ekonomi yang Lebih Inklusif, Berkelanjutan, dan Tangguh

Senin, 23 November 2020 - 08:22 | 38.45k
Presiden Jokowi saat menghadiri KTY G20 secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Minggu (22/11). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi saat menghadiri KTY G20 secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Minggu (22/11). (Foto: BPMI Setpres)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saat menyampaikan pidatonya melalui konferensi video pada Sesi II Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) menegaskan bahwa pemulihan dari pandemi bisa diwujudkan.

“Hal ini bisa diwujudkan jika terdapat visi besar, aksi besar, dan perubahan besar. Big vision, big action, and big transformation,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/11).

Presiden Jokowi 2

Sejalan dengan tema pertemuan, yang mengangkat soal “Membangun Masa Depan yang Inklusif, Berkelanjutan, dan Tangguh”. Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pascapandemi Indonesia ingin membangun ekonomi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh. Untuk itu, pembenahan fundamental mutlak dilakukan.

“Indonesia juga ingin melakukan transformasi besar. Menjadi komitmen Indonesia untuk menuju ekonomi lebih hijau dan berkelanjutan. Geliat pemulihan ekonomi tidak boleh lagi mengabaikan perlindungan terhadap lingkungan,” jelasnya.

Menurut Presiden, saat ini adalah momentum untuk mendorong ekonomi hijau. World Economic Forum menyebut bahwa potensi ekonomi hijau sangat besar, di mana terdapat peluang bisnis sebesar US$10,1 triliun dan 395 juta lapangan pekerjaan baru hingga tahun 2030.

Di Indonesia sendiri berbagai terobosan telah dilakukan, antara lain memanfaatkan biodiesel B-30, menguji coba green diesel D100 dari bahan kelapa sawit dan menyerap lebih dari 1 juta ton sawit produksi petani, serta memasang ratusan ribu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di sektor rumah tangga.

“Proyek ini akan menciptakan puluhan ribu lapangan kerja baru sekaligus berkontribusi pada pengembangan energi masa depan,” imbuhnya.

Di samping itu, Undang-Undang Cipta Kerja yang baru disahkan parlemen juga memberikan kepastian terkait persyaratan izin lingkungan, analisis dampak lingkungan, dan pembentukan dana rehabilitasi lingkungan.

“Undang-Undang ini juga memberikan perlindungan bagi hutan tropis, sebagai benteng pertahanan terhadap perubahan iklim. Ini adalah komitmen Indonesia,” tegasnya.

Di penghujung pidatonya, Presiden RI Jokowi kembali menekankan bahwa pemulihan bersama secara lebih kuat membutuhkan visi, aksi, dan transformasi besar. Hal tersebut harus dilakukan negara G20 untuk membangun ekonomi dunia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES