Politik

Warga RW 08 RMB Inisiatif Gelar Simulasi Pencoblosan Pilwali Surabaya

Minggu, 22 November 2020 - 21:23 | 41.44k
Warga RW 08 RMB saat mengikuti simulasi pencoblosan dengan penerapan protokol kesehatan sesuai peraturan KPU, Sabtu (21/11/2020). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Warga RW 08 RMB saat mengikuti simulasi pencoblosan dengan penerapan protokol kesehatan sesuai peraturan KPU, Sabtu (21/11/2020). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Warga RW 08 Rungkut Mapan Barat (RMB) Surabaya menggelar simulasi coblosan Pilwali Surabaya di lapangan kompleks perumahan setempat. 

Warga nampak antre di tempat duduk berjarak satu meter. Mereka menggunakan masker dan face shield. Petugas TPS mengenakan sarung tangan setelah melewati pemeriksaan suhu tubuh. Ada bak cuci tangan tersedia. Seorang petugas penyemprot disinfektan juga tampak berjaga. 

Warga RW 08 RMB b

"Bapak ini kebagian semprot disinfektan ke seluruh ruangan petugas TPS dan bilik suara sebelum pembukaan," ujar Ketua RW 08 RMB, Bambang Nur Hadi, Sabtu (21/11/2020). 

Perhelatan Pilkada Surabaya tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya karena bersamaan dengan pandemi. Padahal, partisipasi warga sangat tinggi. RMB sendiri memiliki tiga TPS yang saling berdekatan. Sehingga, kata Nur Hadi, simulasi turut melibatkan beberapa pihak. Mulai Petugas TPS, Satgas RW 08 RMB, PPK, PPS dan KPU Kota Surabaya. 

Lebih lanjut Bambang Nur Hadi menjelaskan kegiatan simulasi berasal dari inisiatif warga. Mereka mengusulkan kepada Ketua RW.

"Lalu saya sebagai Ketua RW mengkoordinasikan kepada seluruh warga untuk ikut," imbuhnya. 

Karena warga juga mempunyai target, Pemilu Tahun 2020 walaupun berbeda dengan tahun sebelumnya harus bisa membantu mencapai target 85 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada. 

"Tahun lalu bisa mencapai 85 persen. Harapan kita bisa juga tetap 85 persen. Seluruh warga antusias adanya program ini, supaya nanti bisa mensukseskan program pemerintah dalam Pemilu 2020," terang Nur Hadi. 

Maka, simulasi ini juga merupakan upaya membantu pemerintah dalam mensukseskan Pemilu. Memang situasi akan lebih rumit karena ada tambahan 12 item aturan tentang penerapan protokol kesehatan. 

"Karena melakukan itu tidak gampang. Oleh sebab itu dilakukan simulasi," tandasnya. 

Senada, Camat Gunung Anyar, Maria Agustin mengatakan, kegiatan simulasi ini murni merupakan hasil swadaya masyarakat yang diadakan oleh RW 08 RMB Kelurahan Rungkut Tengah. Perumahan ini memiliki tiga TPS yaitu TPS 20, TPS 21 dan TPS 22. 

"Karena saat Pilkada ini kita wajib mengedepankan protokol kesehatan, mereka lebih dini melakukan kegiatan simulasi untuk mengantisipasi hal-hal yang wajib mereka lakukan terkait protokol kesehatan," ucap Camat Maria. 

Warga RW 08 RMB c

Harapannya, supaya pada saat kegiatan tanggal 9 Desember 2020, betul-betul bisa memberikan pelayanan kepada semua warga komplek yang memiliki hak pilih untuk bisa melakukan haknya tanpa harus ada rasa takut karena kondisi pandemi. 

Sebab, ada pengaturan jam, pengaturan antrean dan pengaturan protokol kesehatan lebih detail yang tidak dilakukan pada saat Pilkada sebelumnya. "Itu yang harus sedikit dipersiapkan," jelas Maria. 

Dalam kesempatan yang sama, Komisioner KPU Kota Surabaya, Nano turut mengapresiasi simulasi Pilwali Surabaya ini. 

"Pada prinsipnya kami KPU Kota Surabaya mengucapkan banyak terima kasih kepada warga RW 08 RMB beserta Camat Gunung Anyar, Kapolsek Rungkut maupun Danramil Rungkut atas terselenggaranya simulasi pemungutan suara pada Pilwali Surabaya 2020," ungkap Nano. 

Ia menjelaskan ada 12 hal baru yang wajib diterapkan di TPS. Yakni tahapan pengukuran suhu tubuh, mewajibkan cuci tangan, pemberian sarung tangan plastik kepada pemilih, penggunaan sarung tangan latex atau karet bagi petugas KPPS berikut pelindung wajah dan hal-hal lain terkait APD yang digunakan oleh petugas KPPS. 

Oleh sebab itu, simulasi menjadi bagian dari ikhtiar dan semangat bersama untuk mensukseskan pemilihan serentak dengan mengedepankan protokol kesehatan. 

"Dengan begitu tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan akan munculnya klaster baru terkait coblosan. Anggaplah klaster Pilkada. Ini sudah diantisipasi oleh KPU RI terkait 12 hal baru tadi itu," ujarnya. 

Nano menambahkan, pada hari ini, Minggu (22/11/2020), secara serentak, KPU Kota Surabaya melantik 46 ribu lebih petugas KPPS. Di mana pasca pelantikan disusul dengan rapid test wajib. Agar penyelenggara di tingkat TPS juga dijamin tidak menularkan atau menjadi bagian penularan Covid-19. 

"Dan yang terpenting, ketika protokol kesehatan ini diterapkan, harapannya target angka partisipasi pemilih yaitu 77,5 persen bisa tercapai," tuntasnya usai menghadiri giat simulasi Pilwali Surabaya di RW 08 RMB Surabaya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES