Peristiwa Nasional

Kepala BKKBN RI Kunjungan Kerja ke Jatim, Sebut Angka Drop Out Capai 9 Persen

Minggu, 22 November 2020 - 14:37 | 38.03k
Kepala BKKBN RI saat melakukan kunjungan kerja ke Perwakilan BKKBN Jatim. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Kepala BKKBN RI saat melakukan kunjungan kerja ke Perwakilan BKKBN Jatim. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Perwakilan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) Jawa Timur pagi tadi kedatangan Kepala BKKBN RI. Dalam kunjungannya itu, Kepala BKKBN RI, Hasto Wadoyo menyampaikan bahwa penggunaan alat kontrasepsi saat masa pandemi menurun, sehingga angka drop out secara nasional mencapai 9 persen dan dikhawatirkan angka kehamilan pun akan tinggi.

"Selama pandemi ini ada kenaikan mulai dari 5, 6 sampai 9 persen. Aseptor kita itu jualnya 36 juta kalau kalau 10 persen itu 3 juta kalau 9 persen kan hampir 3 juta makanya itu yang harus kita perhatikan betul jangan sampai angka kehamilan naik gara-gara Drop Out ini," ujar Hasto.

Kepala-BKKBN-2.jpg

Penurunan aseptor tersebut terjadi pada bulan Maret sampai dengan bulan April. Sehingga ia memprediksi bahwa yang bisa hamil karena Drop Out ini mencapai 400 ribu orang. Namun, Hasto baru bisa melihat angka kelahiran setelah Bulan Januari sampai Maret 2021 mendatang.

"Tadi saya sampaikan misal, dulu anggaran Rp 5 Miliar untuk di Jawa Timur ini kita jadikan Rp 55 Miliar dana untuk mengakomodir aseptor. Ini untuk rakyat betul-betul untuk rakyat yang mau suntik dan lain-lain," jelasnya.

Kedatangannya ke Perwakilan BKKBN Jatim juga salah satunya untuk mensosialisasikan pencegahan angka kehamilan. Mengingat bisa saja hingga tahun depan pandemi masih ada dan angka kehamilan tinggi.

Kunjungan kerja Kepala BKKBN RI itu, telah dilakukan dibeberapa daerah, untuk mengetahui sejauh mana program Bangga Kencana selama ini diterapkan sudah berjalan sesuai yang diharapkan atau memiliki kendala.

Dalam kesempatan itu pula, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso, menyampaikan perkembangan realisasi anggaran Perwakilan BKKBN Jawa Timur s/d 20 November 2020 sebesar 85% dari pagu anggaran 2020. Selain itu, animo masyarakat terhadap pelayanan MOW/MOP cukup tinggi. Sampai hari ini beberapa Kabupaten/Kota sudah mengajukan calon untuk dilayani MOW/MOP sebanyak 600 Pasangan Usia Subur (PUS).

“Kami sedang “metani” sisa-sisa anggaran (yang relevan) untuk dioptimalkan mendukung pelayanan MOW/MOP karena disyaratkan rapid test, foto torak, check darah lengkap dan screening sehingga pembiayaannya cukup tinggi. InsyaAllah Sabtu-Minggu depan akan kami lakukan bhaksos MOP/MOW di Kabupaten/Kota,” ujar Teguh.

Dalam pemaparannya Teguh juga melaporkan Performance tentang capaian kinerja Perwakilan BKKBN Jawa Timur sampai dengan bulan Oktober terhadap KKP Th 2020, kami laporkan sebagai berikut:

1. Modern CPR  75,69 % (KKP 65,24 %)

2. PA MKJP 28,40 % (KKP 24,79 %)

3. Unmet Need 9,53 % (KKP 7,54 %)

4. Anggaran 85,54 % (KKP 95 %)

Hari ini menjadi langkah dan semangat baru setelah rehat sesaat akibat pandemic Covid-19 dalam pelayanan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) di Pusyan Gatra (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera) Perwakilan BKKBN Jawa Timur. Ada pelayanan KB MOP yang dilakukan di Pusyan Gatra pada hari ini. 

“Kami terus berupaya keras untuk mencapai Kontrak Kinerja Program (KKP) yang sudah kami sepakati bersama," ujar teguh saat menerima Kunjungan Kepala BKKBN RI. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES