Ekonomi

Stok Bahan Pokok di Pagaralan Aman, Daya Beli Menurun

Minggu, 22 November 2020 - 14:41 | 46.36k
Petugas Disperindagkop dan UKM beserta Tim Gabungan lakukan monitoring, terhadap ketersediaan stok sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Pagaralam. (Foto: Asnadi/ TIMES Indonesia)
Petugas Disperindagkop dan UKM beserta Tim Gabungan lakukan monitoring, terhadap ketersediaan stok sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Pagaralam. (Foto: Asnadi/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Hingga kini stok bahan pokok di Kota Pagaralam, masih terbilang cukup normal. Hanya saja, untuk daya beli masyarakat sangat menurun cukup drastis. Hal ini lantaran akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

“Kita telah mengecek langsung ke lapangan, dengan mendatangi sejumlah agen atau Toko Sembako di wilayah Kota Pagaralam, untuk memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok, dengan mendata ketersediaan stok bahan pokok tiap bulannya, sehingga dapat terus terpantau,” ujar Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Pagaralam Dawam SH MM melalui Kabid Perdagangan Suprianto SSos MSi, dihubungi Minggu (22/11/2020).

Dikatakan Suprianto, berdasarkan hasil monitoring harga dan bahan strategis lainnya, yang telah dilakukan pendataan dan pemantauan, sejauh ini ketersedian bahan pokok di Kota Pagaralam, masih tergolong cukup aman, sementara buat daya beli masyarakat sendiri, mengalami penurunan yang sangat signifikan, kemungkinan ini diakibatkan dari pandemi Covid-19.

“Di saat stok bahan pokok aman. Namun, justru daya beli masyarakat, yang terlihat menurun drastis sejak pandemi Covid-19. Penurunan daya beli masyarakat ini, dalam artian jumlahnya yang berkurang, sebab banyak yang tidak beraktivitas, terlebih lagi musim panen kopi sekarang ini sudah habis,” ungkapnya.

Sementara, Acai Agen Bahan Pokok Toko Sahabat 1 mengakui, bahwa selama masa pandemi Covid-19 ini, penjualan bahan pokok tingkat penurunannya sangat drastis sekali.

“Penurunan penjualan bahan pokok sangat drastis sekali. Untuk penjualan bahan pokok, seperti beras, gula hingga minyak, kita cukup terbantu dengan adanya para dermawan, yang melakukan aksi Bakti Sosial (Baksos). Ini cukup membantu dari segi penjualan bahan pokok,” ungkapnya.

Menurut Acai, bila terfokus kepada daya beli masyarakat secara khusus, tentu bisa dibilang sangat jauh menurun sekali.

“Kalau sekarang ini, memang sudah banyak penurunan (daya beli masyarakat). Jadi untuk penjualan produk barang yang memiliki masa kadaluarsa, kita tidak berani untuk menyetok banyak, kalau sudah habis baru ambil kembali,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES