Kelana Dihadiahi Serban Habib Smith dan Didoakan Gus Rofiq

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Calon Bupati (Cabup) Sidoarjo nomor urut tiga, Kelana Aprilianto mendapat hadiah khusus berupa serban dari ulama kondang, Habib Muhammad bin Smith.

Momen tersebut terjadi saat keduanya bertemu dalam sebuah hajatan pernikahan putri salah seorang tokoh Sidoarjo, Najib Martak di Gedung Rohmatul Ummah, Bluru, Sabtu (21/11/2020).

Hadir pula dalam hajatan tersebut sejumlah pengurus PCNU Sidoarjo, di antaranya KH Rofiq Siroj (rais syuriyah), KH Maskun (ketua tanfidziyah), serta KH Ahmad Khoiri (wakil ketua).

Semula, Kelana yang hadir didampingi Ketua Tim Pemenangannya, Haji Masnuh tampak berbincang hangat dengan Habib Smith. Sesekali, keduanya saling membisikkan sesuatu.

Sekian waktu berbincang, Habib Smith kemudian terlihat mendoakan Kelana. Sejurus kemudian, dia mengalungkan serban warna putih yang dikenakannya ke leher Kelana, dilanjut saling bergenggaman tangan.

Ditemui usai acara, Kelana mengaku bersyukur karena banyak yang mendoakan. Lebih-lebih ia mendapat pemberian khusus berupa serban dari Habib Smith.

"Serban ini mungkin isyarah bagi kami, bahwa beliau juga sudah merasakan insyaallah kemenangan ada pada paslon nomor tiga," ucap Kelana yang berpasangan dengan Cawabup Dwi Astutik tersebut.

Selain serban, lanjut Kelana, Habib Smith juga menyampaikan pesan khusus di antaranya agar tak henti memberi santunan untuk anak yatim.

Tak hanya Habib Smith, Kelana juga didoakan Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo, KH Rofiq Siroj alias Gus Rofiq. "Ya, Kiai Rofiq Siroj tadi mendoakan," ujar Kelana.

Sementara terkait pemberian serban dari Habib Smith, Masnuh menuturkan sangat jarang seorang kiai atau habib memberikan sesuatu yang dikenakan kepada seseorang. Terutama serban yang identik dengan simbol kebesaran seorang ulama.

Lantas apa makna serban yang diberikan Habib Smith kepada Kelana? Masnuh yakin serban yang dipakai Habib Smith dan diberikan ke Kelana bukan sembarang serban.

"Kelihatannya, kalau menurut saya, ini pertanda gae nyancang pulung (untuk mengikat pulung) agar tidak lari ke mana-mana. Karena pulungnya diperkirakan oleh beliaunya sudah di rumah Pak Kelana," ucap Masnuh sambil tersenyum.

Kemungkinan pula, lanjut Masnuh, Habib Smith melihat sosok Kelana yang bersahaja dan memiliki sopan santun tinggi terhadap siapa pun.

"Jangankan (menghormati) kiai, yang saya lihat di pasar ada ibu-ibu begitu minta beras langsung dibelikan. Sudah ambil saja, begitu katanya. Apalagi dengan seorang tokoh sekelas Habib Smith," ujarnya. menceritakan kebiasaan Kelana Aprilianto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement