Pendidikan

Kumpulkan Alumni TPHT, Cara Poliwangi untuk Pengembangan Kurikulum

Sabtu, 21 November 2020 - 21:50 | 120.42k
Pemateri sedang presentasi kepada para peserta. (Foto: Rizki Alfian/ TIMES Indonesia)
Pemateri sedang presentasi kepada para peserta. (Foto: Rizki Alfian/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Politeknik Negeri Banyuwangi atau Poliwangi mengumpulkan para alumni D-IV Prodi Teknologi Pengolahan Hasil Ternak atau TPHT yang sudah terjun ke dunia kerja, guna memperoleh masukan terkait pengembangan kurikulum. 

Mereka dikumpulkan dalam sebuah forum yang bertajuk 'Sosialisasi Hasil Asesmen Kurikulum Program Studi TPHT pengolahan hasil ternak dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan Alumni', di Hotel Sahid Osing Kemiren, Sabtu (21/11/2020).

Peserta yang berkesempatan hadir pada kegiatan tersebut yaitu dari DUDI tempat alumni TPHT bekerja, antara lain adalah PT. Phalosari Unggul Jaya, yg merupakan perusahaan yang bergerak di industri peternakan mulai dari produksi karkas hingga pangan olahan hasil ternak.

Alumni TPHT Poliwangi a

Selain itu, hadir juga perwakilan dari lembaga pendidikan yang juga menyerap alumni TPHT yaitu SMKN Kalibaru serta JNT Express dan beberapa DUDI yang turut serta diundang adalah PT. Vega Nusa Agrita, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pakan ternak dan PT. Danone Indonesia. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Unit Job Placement Center (JPC) Poliwangi, Junaidi Adi Prasetyo S.ST., M.Sc. yang memberikan informasi penting terkait dengan fasilitas layanan yang disediakan untuk alumni dan DUDI sebagai penyerap lulusan Poliwangi.

Selain itu materi juga diberikan oleh salah satu dosen Poliwangi, Dani Agung Wicaksono, SE, MM yang juga banyak memberikan pemaparan terkait dengan langkah mempersiapkan SDM unggul sebelum terjun ke DUDI.

Koordinator Program Studi TPHT, Anis Usfah Prastujati, S.Pt., M.Si. mengatakan, sosialisasi ini merupakan hibah dari Diksi atau Pendidikan Tinggi Vokasi, dengan nama  program Asesmen Keselarasan Kurikulum dengan DUDI.

"Kebetulan TPHT mendapat hibah bersama dengan Prodi Teknik Informatika (TI) Poliwangi, sehingga kami berkolaborasi dengan TI untuk mengerjakan hibah ini," ungkap Anis kepada TIMES Indonesia.

Alumni TPHT Poliwangi b

Anis mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda terakhir dari serangkaian kegiatan hibah yaitu keseluruhan ada lima kegiatan. Dimana program ini diawali dengan kegiatan survei internal, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk melalukan penilaian dari mahasiswa, dosen serta PLP sebagai pendukung kegiatan pembelajaran dan infrastruktur di Prodi.

"Lalu yang kedua adalah kegiatan survei eksternal, yang dilakukan untuk mendapatkan penilaian dari DUDI serta para alumni terkait kurikulum yang telah mereka rasakan selama kuliah di TPHT dan dampaknya ketika sudah terjun ke dunia kerja maupun wirausaha," terangnya.

Kemudian, masih kata Anis, data hasil survei internal dan eksternal selanjutnya diolah menggunakan analisis kesenjangan untuk mengetahui GAP atau kesenjangan yang ada antara DUDI sebagai pengguna lulusan TPHT dengan kurikulum yang diberikan kepada mahasiswa maupun yg sudah dirasakan oleh alumni Prodi TPHT.

"Sebenarnya industri menginginkan karyawan atau lulusan peternakan yang seperti apa sih? Industri mengingikan lulusan peternakan yang mampu apa? Hal tersebutlah yg perlu diketahui bersama supaya kami dapat menyelerasakan kebutuhan maupun keinginan industri tersebut dengan kurikulum yang kami terapkan di Prodi TPHT dan lulusan yang kami cetak dapat terserap sesuai dengan keinginan DUDI," cetusnya.

Harapannya, lanjut Anis, DUDI sebagai pengguna lulusan merasa puas telah menerima lulusan TPHT yang sesuai dengan permintaan mereka.

"Dari kegiatan analisis kesenjangan yang telah kami lakukan, alhamdulillah GAP atau kesenjangan yang ada di Prodi dengan DUDI ini tidak besar. Tapi kita perlu dan tetap melakukan kegiatan evaluasi kurikulum untuk semakin memperkecil GAP yang ada," imbuh Anis.

Dia mengungkapkan, dari hasil kegiatan evaluasi kurikulum terdapat beberapa saran dari pemateri dan hasil analisis kesenjangan bahwa Prodi perlu meningkatkan kemampuan softskill para lulusannya dengan menambahkan kemampuan softskill pada setiap mata kuliah.

"Jadi, kalau dari saran pemateri, tidak perlu dibuatkan mata kuliah sendiri pada kurikulum namun dapat disisipkan saja pada setiap mata acara diperkuliahan" tegasnya.

Anis melanjutkan, dari hasil sosialisasi tersebut, harapannya adalah baik dari dosen, PLP (Pranata Laboratorium Pendidikan), DUDI serta alumni dapat mengetahui hasil kesenjangan dari kurikulum di Prodinya dengan DUDI dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk keberlangsungan kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Selain itu, masukan dari DUDI yang hadir adalah untuk mahasiswa Prodi TPHT sebaiknya diberikan pengetahuan lebih mendalam terkait audit mutu pangan, misalnya terkait ijin edar pangan, kehalalan serta keamanan pangan. Hal tersebut beralasan, sebab TPHT merupakan Prodi yang mempelajari ilmu dibidang pangan olahan hasil ternak.

Usai pemaparan materi oleh sejumlah narasumber, acara dilanjutkan dengan pengenalan serta pengukuhan alumni TPHT. Kata Anis, para alumni tersebut yang nanti akan membantu pengembangan prodi, terutama untuk pengembangan kurikulum yang diterapkan di Prodi.

"Ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali digelar. Sedangkan untuk kegiatan evaluasi maupun workshop kurikulum Prodi sendiri sudah pernah dilakukan sebelumnya namun perlu perbaikan yang berkelanjutan untuk mendukung perkembangan Prodi yang jauh lebih baik lagi," tandas Koordinator Program Studi TPHT Poliwangi, Anis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES