Pendidikan

Mahasiswa Mancanegara Ini Belajar Seni dan Budaya Jatim di UK Petra

Sabtu, 21 November 2020 - 18:11 | 51.83k
Kegiatan pembelajaran Seni dan Budaya Jatim oleh UK Petra kepada mahasiswa Mancanegara secara daring, Sabtu (21/11/2020). (Foto: Humas UK Petra)
Kegiatan pembelajaran Seni dan Budaya Jatim oleh UK Petra kepada mahasiswa Mancanegara secara daring, Sabtu (21/11/2020). (Foto: Humas UK Petra)

TIMESINDONESIA, SURABAYAUniversitas Kristen (UK) Petra cukup berbangga hati karena mahasiswa dari 11 negara  belajar seni dan kebudayaan Jawa Timur di UK Petra. Kegiatan yang diberi nama Konsoriun Sura-Bali itu telah dilaksanakan mulai 16 November 2020 kemarin hingga 27 November mendatang secara virtual.

UK Petra adalah Universitas terakhir tempat 183 Mahasiswa asal 11 negara  itu belajar setelah belajar dari Universitas Udayana Bali dan Universitas Airlangga Surabaya. Tujuan Konsorium tersebut adalah untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada seluruh dunia.

"Tahun ini tidak ideal seperti yang di rencanakan, karena tidak dapat berkumpul dan untuk merasakan langsung budaya kami begitu juga sebaliknya, karena pandemi COVID-19. Apresiasi saya untuk semua peserta yang datang dari 11 negara berbeda, mulai dari Asia, Eropa dan Afrika, dan tentunya dari Indonesia," ujar Rektor UK Petra, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng, Sabtu (21/11/2020).

Konsorsium ini sendiri telah berlangsung sejak tahun 2018, namun kali ini diadakan virtual dengan konsep community immersion. Pesertanya darang dari Malaysia, India, Tanzania (East Africa), Lithuania (Europe), Pakistan, Philippines, Mymanmar, Bangladesh, China-Hongkong, Turki dan Indonesia.

uk petra b

“Sebelumnya mereka belajar di Unud dan Unair. Baru kemudian terakhir di UK Petra. Terbagi dalam enam sesi pembelajaran online/virtual, para peserta diajak mengenal beberapa budaya, seni serta cara mengembangkan potensi komunitas setempat," ujar PIC acara,  Sherly De Yong, S.Sn., M.T.

Sementara, UK Petra sendiri berfokus pada materi Urban Indo Art & Design yang dipegang oleh Fakultas Seni dan Desain pada tanggal 20-21 November 2020. Pasa Hari pertama akan membahas potensi kota dan desa dalam membangun budaya, seni dan desain. Sedangkan hari kedua akan membahas mengenai komunitas batik Jawa Timur - seni sarong, filosofi dan seni kuliner Jawa Timur.

Secara keseluruhan para mahasiswa ini harus mengikuti 27 jam pembelajaran online, 31 jam pembelajaran secara mandiri dan 31 jam proyek yang dikerjakan secara berkelompok. Kegiatan secara daring ini berupa kuliah, diskusi kelompok, workshop dan pembelajaran lapangan study field.

Program di UK Petra, peserta diajak mengenal dan memahami seni dan budaya dalam konteks desa dan kota. Seperti pada hari kedua, 21 November 2020 mulai pukul 13.00 WIB para peserta diajak belajar mengenai budaya batik dan transformasinya dan filosofi “Sarong” (kain batik yang kedua ujungnya dijahit membentuk lingkaran dengan keliling kurang lebih 2 meter).

Materi ini dibawakan oleh Dr. Ir. Lintu Tulistyantoro, M.Ds. Uniknya, akan ada pembelajaran secara langsung bagaimana cara memakai kain batik.

“Sehingga para peserta kami minta menyiapkan sebuah kain dari rumah mereka masing-masing dan belajar untuk menggunakan kain panjang dalam budaya Jawa Timur," tambah Sherly.

Meski secara daring, Pembelajaran Seni dan Budaya tersebut  dikemas sangat menarik seperti talkshow sehingga tidak membosankan dan melelahkan. Proyek akhirnya pun para mahasiswa diminta membuat video atau podcast tentang apa yang sudah dipelajari di SuraBali. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES