Indonesia Positif

Program KKN UM Jember Bahas Masalah Kelangkaan Pupuk di Desa Randu Agung

Sabtu, 21 November 2020 - 14:57 | 64.75k
Mahasiswa UM Jember berfoto bersama warga Desa Randu Agung usai pelatihan. (Foto: Disa Yulistian/AJP)
Mahasiswa UM Jember berfoto bersama warga Desa Randu Agung usai pelatihan. (Foto: Disa Yulistian/AJP)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Kelangkaan pupuk dan berkurangnya kesuburan tanah pertanian di Desa Randu Agung, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur menjadi menjadi salah satu masalah yang coba diselesaikan dalam program kerja KKN Tematik Kelompok 2 Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember). 

Ida Bagus Aji Wasesa, pemilik POC bibit organik BMJI Indonesia mengatakan bahwa proses rekonstruksi dan inovasi perlu dilakukan pada lahan pertanian di desa tersebut.

Hal tersebut untuk peremajaan tanah dan meminimalisir pengeluaran petani dalam pemenuhan kebutuhan pupuk.

"Kami berharap kegiatan mahasiswa ini dapat mengatasi keresahan yang dialami oleh petani dan membawa dampak positif jangka panjang. Terlebih pupuk cair yang ditawarkan dapat dibuat dan diproduksi sendiri oleh petani, dengan kandungan yang lebih tinggi dari perusahaan-perusahaan kimia," kata Ida Bagus, Sabtu (21/11/2020).

Selain di sektor pertanian, persoalan yang ditemui di Desa Randu Agung yaitu kurangnya wadah untuk mengembangkan dari potensi yang dimiliki.

Hasil dari Turun Bareng (Turba) Kelompok 2, sebenarnya sudah ada beberapa potensi industri rumahan yaitu keripik tempe, pandai besi, pengrajin gelang, dan pengrajin bambu anyaman.

Dilihat dari mata pencaharian masyarakat yang mayoritas petani, tomat merupakan salah satu komoditas pertanian yang berlimpah di desa tersebut.

Ketersediaan tomat yang berlimpah dapat menjadi olahan pangan selain dijual secara langsung.

Danar Ilham Kurniawan, Koordinator Desa Kelompok 2 dalam NGOBAR (Ngobrol Bareng) bersama warga setempat mengatakan bahwa pihaknya ikut memberikan pelatihan pengolahan tomat menjadi produk jajanan baru, seperti permen tomat, yang memiliki nilai ekonomis lebih.

"Selain tomat, rebung atau bambu juga menjadi komoditas utama yang jumlahnya melimpah di desa ini. Sayang apabila potensi ini tidak dimanfaatkan atau diolah," tuturnya.

Danar menambahkan bahwa pihaknya senang membantu masyarakat desa untuk meningkatkan kemandirian ekonominya melalui berbagai program atau pelatihan.

"Sudah menjadi kewajiban bagi kami, mahasiswa UM Jember untuk mendengar apapun yang menjadi aspirasi masyarakat khususnya di Desa Randu Agung," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES