Peristiwa Daerah

Usaha Hiasan Dinding dari Blitar Tembus Pasar Asia

Sabtu, 21 November 2020 - 14:52 | 57.38k
Seorang karyawan sedang mengerjakan hiasan dinding di tempat usaha Andik di Jalan Majapahit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Sabtu (21/11/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Seorang karyawan sedang mengerjakan hiasan dinding di tempat usaha Andik di Jalan Majapahit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Sabtu (21/11/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Andik Widodo warga Jalan Majapahit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur sukses menjadi pengusaha di usia muda.  Di usianya yang baru menginjak 31 tahun, ia sukses menjadi seorang pengusaha kerajinan kayu berupa hiasan dinding dari bahan papan Medium Density Fiber (MDF).

Andik mengaku menggeluti usaha hiasan dinding ini sejak 2015 lalu. Berawal dari niat membahagiakan sang istri dengan membuat hiasan untuk mempercantik dinding rumah. Dia menceritakan, hiasan dinding tersebut dia potret kemudian dia unggah di media sosial pribadinya. Tak disangka, unggahannya di media sosial mendatangkan rezeki, karena banyak yang tertarik dan memesan karyanya.

Usaha Hiasan Dinding 2

"Waktu itu modal saya cuma Rp 300 ribu, saya mencoba menerima pesanan. Tak disangka, kemudian pesanan mulai banyak. Tidak hanya hiasan dinding tapi juga pesanan kerajinan kayu aplikatif seperti tempat tisu, tempat air mineral dan tempat pisau dapur," jelasnya, Sabtu (21/11/2020).

Seiring berjalannya waktu dan banyaknya pesanan hiasan dinding. Akhirnya, Andik memperkerjakan sejumlah orang untuk membantunya dalam proses produksi.

Andik memasarkan produknya melalui media online sehingga jangkauan pemasaran produknya menyebar ke seluruh Indonesia.

"Pesanan yang saya terima tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura," kata Andik.

Namun demikian, usaha hiasan dinding Andik tak lepas dari pasang surut. Terlebih di masa pandemi Covid-19, omzetnya turun hingga 20 persen. Dia membandrol produknya dengan harga yang terjangkau yakni mulai Rp 5 ribu hingga Rp 1 juta.

"Kami tetap mempertahankan kualitas produksi dan mempertahankan pegawai yang ada. Meskipun omzet kami turun hingga 20 persen di musim pandemi," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES