Peristiwa Daerah

Pemkab Jember Feat Tokoh Agama Tingkatkan Kedisiplinan pada Protokol Kesehatan

Sabtu, 21 November 2020 - 14:40 | 30.43k
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief saat diwawancarai wartawan tentang sanksi administratif operasi yustisi. (Foto: Diskominfo Jember for TIMES Indonesia)
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief saat diwawancarai wartawan tentang sanksi administratif operasi yustisi. (Foto: Diskominfo Jember for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief mengkhawatirkan lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Berdasarkan data terakhir yang dirilis Pemkab Jember melalui Satgas Covid-19 Jember pada 20 November 2020, kasus positif baru bertambah 54 kasus. Sehari sebelumnya, yakni 19 November 2020 jumlah kasus positif baru mencapai 107 kasus.

"Ini adalah perkembangan yang betul-betul mengkhawatirkan,” kata Muqit.

Karena itu, Pemkab Jember melalui Satgas Covid-19 akan lebih galak dalam melakukan pendisiplinan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.

Di antaranya meningkatkan sanksi bagi pelanggar. Yaitu dari sanksi sosial menjadi sanksi administratif atau denda yang mencapai Rp 50.000.

Peningkatan sanksi tersebut juga berdasarkan hasil evaluasi Satgas Covid-19 selama penerapan operasi yustisi protokol kesehatan.

Menurut Muqit, sanksi sosial seperti menyapu jalan, menghafal Pancasila, dan lainnya tidak begitu manjur meningkatkan disiplin kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Muqit menjelaskan, selain memberlakukan sanksi administratif, Pemkab Jember telah menggandeng sejumlah tokoh agama untuk membantu menyosialisasikan bahaya Covid-19 kepada masyarakat.

“Biasanya, kiai lebih mudah diterima masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin atau yang akrab disapa Gus Aab menyebut di antara faktor penggerak laju perkembangan Covid-19 adalah kerumunan massa yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Kerumunan massa itu terjadi akibat kegiatan ekonomi, pendidikan, dan dakwah. Karena itu, Pemkab Jember dan tokoh agama berupaya mencari formula yang tepat dalam mencegah laju perkembangan Covid-19. “Formula yang terbaik, yang tidak berimplikasi memperkeruh suasana,” pungkasnya.b

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES