Peristiwa Nasional

Dukung Pangdam Jaya, Aktivis Mahasiswa Sulut: Pemecah NKRI Musuh Sesama Anak Bangsa

Sabtu, 21 November 2020 - 13:04 | 45.04k
Ilustrasi TNI. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)
Ilustrasi TNI. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Koordinator Jaringan Aktivis Mahasiswa Sulut, Risat Sanger mengapresiasi upaya Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Ia menilai semua pihak yang mencoba memprovokasi masyarakat Indonesia untuk memecah persatuan akan berhadapan dengan TNI.

"TNI pelindung masyarakat Indonesia, TNI juga menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga oknum siapapun yang hendak memecah belah persatuan bangsa akan berhadapan dengan TNI," tegas Risat, Sabtu (21/11/2020). 

Risat menegaskan HRS sudah menghina institusi TNI, serta mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Di satu sisi Kodam, Korem sampai dengan Babinsa itu Komando Kewilayahan atay teritorial.

"Langkah Pangdam Jaya sudah tepat. Komentar Pangdam Jaya itu tindak lanjut dari pernyataan Panglima TNI," sebutnya.

Risat juga mengkritisi ulah-ulah beberapa orang yang mencoba memancing perselisihan dengan memanfaatkan media sosial. Sebab ada yang dengan sengaja membuat caption menggunakan #TNISekelasBaliho untuk membentuk satu opini menjelek-jelekkan TNI. 

"Tagar tersebut sudah menghina institusi. Sebagai masyarakat janganlah mencobai nama besar TNI. Mereka (TNI) sampai dengan kapanpun dipercaya oleh seluruh masyarakat Indonesia. Jadi sekali lagi saya tegaskan siapapun yang melakukan tindakan demikian, akan berhadapan langsung dengan TNI. Karena prajurit TNI siap mati untuk kehormatan TNI," imbuhnya. 

"Siapapun kelompok yang merongrong keutuhan NKRI, adalah musuh sesama anak bangsa," tegasnya. 

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman angkat bicara soal viralnya video yang menunjukkan baliho bergambar wajah Habib Rizieq Syihab (HRS) diturunkan orang berseragam loreng. Mayjen Dudung menyatakan penurunan baliho itu atas perintahnya.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu," kata Mayjen Dudung, Jumat (20/11/2020).

Dudung menegaskan ada aturan yang harus dipatuhi terkait pemasangan baliho. Ia meminta tidak ada pihak yang seenaknya sendiri dan merasa paling benar. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyampaikan Negara Republik Indonesia ini negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan. "Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES