Peristiwa Nasional

Cegah Penyebaran Informasi Hoaks Lewat Gerakan 3S

Sabtu, 21 November 2020 - 11:13 | 40.55k
Ilustrasi hoaks. (FOTO:  WordPress.com)
Ilustrasi hoaks. (FOTO: WordPress.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penyebaran informasi hoaks tidak lepas dari kurangnya literasi masyarakat di era teknologi informasi saat ini. Salah satu upaya untuk meningkatkan literasi media sosial masyarakat bisa dilakukan lewat gerakan 3S yakni Saring Sebelum Sharing. 

Siman Polhukam, Wahyu Agung Permana menyampaikan bahwa penggunaan manfaat internet di Indonesia sangat tinggi. Hal itu terlihat dari data jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 175,5 juta jiwa dari jumlah populasi sebanyak 268 juta penduduk. Jumlah tersebut dapat diklasifikasikan kelompok usia pengguna internet terbanyak untuk kelompok pertama adalah usia 19 sampai 34 tahun sebanyak 42, 52 persen.

"Jangan mudah percaya informasi di media sosial. Disaring dulu sebelum sharing," kata Wahyu, dalam Webinar Sinergi Anak Bangsa dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara dari Aksi Separatisme di Dunia Maya, Sabtu (21/11/2020).

Wahyu menyampaikan adanya media televisi atau gadget masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan berbagai informasi ataupun pengetahuan. Namun, semua itu harus disaring dengan bijak agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Ia juga mengingatkan langkah 3S ini penting, agar informasi yang dibagikan di media sosial tidak dimanfaatkan kabar hoaks. Karenanya, pada kesempatan ini ia berharap agar masyarakat benar-benar menyaring informasi-informasi yang diterima melalui internet. 

Lebih lanjut, pengamat TIK, Arif Noviandi menyampaikan saat ini banyak oknum yang salah dalam memanfaatkan media sosial antara lain menyebarluasan informasi bohong, informasi negatif, menciptakan konten-konten yang membenarkan tindak kekerasan, dan informasi yang mengakibatkan masyarakat terpapar radikalisme serta mengelabui masyarakat melalui medsos dengan membawa nama agama.

"Jika tidak mampu membuat narasi positif, bisa dengan menyebarkan informasi positif, yang sumbernya dari instansi pemerintah atau media massa yang terverifikasi Dewan Pers," kata Arif

Arif juga mengimbau, perlawanan hoaks dengan menyebarkan narasi positif ini bisa menjadi langkah mudah. Selain untuk mengklarifikasi informasi hoaks, narasi informasi positif bisa mencegah hoaks menjadi sebuah kebenaran. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES