Peristiwa Nasional

Panglima TNI Bahas Dampak Negatif Medsos bagi Keutuhan Bangsa

Sabtu, 21 November 2020 - 10:14 | 44.89k
Webinar bertajuk Sinergi Anak Bangsa Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara dari Aksi Separatisme di Dunia Maya” oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Sabtu, 21/11/2020. (Tangkapan layar: Tria Adha/TIMES Indonesia)
Webinar bertajuk Sinergi Anak Bangsa Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara dari Aksi Separatisme di Dunia Maya” oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Sabtu, 21/11/2020. (Tangkapan layar: Tria Adha/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPanglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut penggunaan media sosial (medsos) untuk propaganda yang bertujuan memisahkan diri dari NKRI juga marak dilakukan.

Menurutnya, aksi separatisme tidak hanya pemberontakan bersenjata tetapi sudah berkembang melalui kampanye internasional dengan memanfaatkan media sosial di dunia maya.

"Kelompok separatis juga memanfaatkan dunia maya untuk membarui opini dunia guna memenangkan kepentingan kelompoknya. Mereka juga memanfaatkan panggung diplomasi internasional sebagai mandala alternatif," kata Hadi dalam Webinar Sinergi Anak Bangsa dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara dari Aksi Separatisme di Dunia Maya, Sabtu (21/11/2020).

Aksi propaganda di dunia maya ditujukan untuk memperoleh dukungan internasional atas perjuangan kelompok separatis. Salah satu contohnya, narasi negatif terkait Papua. Aksi ini dinilai lebih efektif dibandingkan perlawanan bersenjata yang mereka lakukan terhadap pemerintah.

Hadi juga menjelaskan wujud propaganda di dunia maya. Pertama, menyebarkan berita bohong yang menyudutkan pemerintah dengan sasaran utama adalah masyarakat awam dan generasi muda yang haus informasi.

Kedua, memprovokasi masyarakat dengan mengeksploitasi isu terkait SARA seperti penistaan terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama, perlakuan etnis tertentu, atau kasus rasisme. Ketiga, isu sosial dan isu separatisme berbahasa Inggris untuk mencari simpati dan dukungan politik dari dunia internasional.

"Apabila kita tidak mampu mengantisipasi upaya separatisme di dunia maya ini maka kita telah jauh tertinggal, dan akan terbentuk opini negatif terhadap pemerintah baik dalam negeri maupun dunia internasional," kata Hadi.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga menyampaikan peran seluruh seluruh sumber daya pertahanan sangat dibutuhkan untuk membangun kekuatan Indonesia menghadapi ancaman separatisme melalui dunia maya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES