Peristiwa Nasional

Habib Jindan: Wahai Para Ulama, Jangan Ajari Kita Mencaci Maki

Sabtu, 21 November 2020 - 09:23 | 177.12k
Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan. (FOTO: Ig @pecintahabib_jindan_bin_novel)
Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan. (FOTO: Ig @pecintahabib_jindan_bin_novel)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan atau yang biasa disapa Habib Jindan memaparkan perbedaan dakwah zaman Nabi Muhammad SAW dan dakwah zaman sekarang.

Menurutnya, zaman nabi tak ada dakwah yang bernuansa menyinggung perasaan orang lain. Hal itu berbeda dengan saat ini dimana cacian dan makian sudah dianggap sebagai menegakkan Nahi Munkar. 

"Di zaman dulu cacian, makian disebutnya kejahatan, kemungkaran. Nabi menyamakannya dengan zina. Tapi di zaman kita, cacian dan makian dinamakannya dakwah. Dinamankannya Nahi Munkar. Dinamakannya keberanian. Dinamakannya jihad," katanya seperti dikutip TIMES Indonesia dari video yang diunggah media MuslimModerat, Sabtu (21/11/2020).

Padahal, lanjut Habib kelahiran Sukabumi, 21 Desember 1977 itu, dengan metode dakwah yang keliru tersebut, adalah pernistaan terhadap dakwah itu sendiri. "Ini ni semua menistakan dakwah. Menistakan nahi munkar. Menistakan jihad. Menodai jihad," jelasnya.

Oleh karena itu, ia pun mengajak semua para ulama untuk senantiasa berdakwah dengan cara yang baik dan benar menurut ajaran Islam. Jangan sampai mengajari umat saling mencaci maki.

"Wahai para ulama, wahai mubaligh, wahai para dai, ajari kita cara nangis dong. Nangisin dosa-dosanya kita, nangisin kesalahan kita. Jangan ajarin kita caci maki orang. Jangan ajarin kita ghibahin orang," ujar Habib Jindan dalam YouTube Golden Age Islam Channel. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES