Politik Pilkada Serentak 2020

Debat Pilbup Gresik, Pasangan NIAT: E-KTP Modal Berbagai Pelayanan

Sabtu, 21 November 2020 - 07:55 | 44.70k
Pasangan NIAT saat debat perdana pada Pilbup Gresik 2020 (Foto: Media Center Pasangan NIAT).
Pasangan NIAT saat debat perdana pada Pilbup Gresik 2020 (Foto: Media Center Pasangan NIAT).
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, GRESIK – Dalam debat Pilbup Gresik 2020 putaran pertama, Pasangan NIAT (Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah) menjanjikan masyarakat Kabupaten Gresik cukup menggunakan E-KTP untuk mendapatkan berbagai pelayanan di Kota Pudak.

Melalui E-KTP ini menjawab paparan rivalnya, Pasangan QA (Moh Qosim dan Asluchul Alif) yang menjanjikan sejumlah kartu untuk akses pelayanan dalam debat yang digelar KPU Gresik yang disiarkan langsung oleh televisi swasta, Jumat (21/11/2020) malam.

"Kita punya e-KTP, ini bisa diakses kapan saja oleh siapa saja karena sudah elektronik. e-KTP ini menunjukkan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan pendidikan, beasiswa, kesehatan secara gratis hanya dengan e-KTP saja," kata pria yang disapa Gus Yani ini.

Debat publik perdana ini bertema 'Menyelesaikan persoalan daerah meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat'. Kedua calon sama-sama mendapat pertanyaan dari panelis tentang upaya pemerintah nantinya mengatasi ekonomi yang lumpuh dampak pandemi covid-19. 

Gus Yani mengakui, bahwa pandemi covid-19 membuat semua menghadapi ketidakpastian, sehingga perlu adanya pemulihan ekonomi.

"Pemerintah akan lebih hadir kepada masyarakat dengan mendorong usaha di rumah masing-masing, dan ini belum tersentuh oleh pemerintah sebelumnya," kata Gus Yani menjawab pertanyaan panelis.

Sementara Cawabup nomor 2 Aminatun Habibah atau akrab disapa Bu Min menambahkan bahwa jika dirinya terpilih akan ada penambahan modal Rp10 juta buat anak muda kreatif yang sudah bergerak di sektor kewirusahaan di Gresik.

"Kami juga akan meningkatkan ekonomi dengan mendorong usaha ibu-ibu, sebab kami punya program Bunda Puspa, ini khusus untuk kaum perempuan dengan diberikan pendampingan, pelatihan dan modal untuk meningkatkan ekonomi sekaligus mensupport pemasarannya," kata Cawabup perempuan pertama di Gresik ini.

Selanjutnya di sektor pendidikan, Bu Min yang merupakan Kepala Sekolah SMK Assa’adah itu merasakan betul dinamika dunia pendidikan antara sinergi pemerintah dengan tenaga pendidik di Gresik.

Sejauh ini Bu Min melihat bahwa peran tenaga pendidik yang menjadi ujung tombak pembangunan pendidikan yang berkualitas belum disentuh pemerintah secara maksimal.

"Kami menginginkan nantinya ada pelatihan untuk peningkatan SDM tenaga pendidik yang difasilitasi pemerintah Kabupaten Gresik. Tentu gaji mereka yang rendah baik guru non PNS atau honorer K2 maupun yang belum disertifikasi akan kami naikkan," sahut Bu Min saat menjawab pertanyaan Cabup Qosim.

Dalam closing debat, Gus Yani dan Bu Min mengajak masyarakat Gresik yang memiliki hak pilih agar tidak golput untuk menentukan pilihannya pada paslon nomor 2 demi masa depan Gresik 5 tahun ke depan.

Pihaknya juga berpesan bahwa majunya menjadi Cabup dan Cawabup bukan kehendak pribadi atau kelompok tapi atas dorongan para Ulama, Kyai dan Masyarakat di Gresik.

"Kami harap masyarakat tidak golput. Pilihan anda menentukan masa depan Gresik 5 tahun ke depan. Pasangan NIAT ini maju nyalon bukan kehendak saya dan Bu Min melainkan ini perintah Kiai, karena kami santri maka kami wajib takdzim dengan guru kami," pesannya di akhir debat Pilbup Gresik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES