Pendidikan

Saat Kuliah Berjarak 1293 KM Tidak Jadi Masalah Berkat Indosat Ooredoo

Jumat, 20 November 2020 - 20:47 | 108.87k
Salsa saat melakukan zoom meeting untuk perkuliahan daring. (Foto: Salsa for TIMES Indonesia)
Salsa saat melakukan zoom meeting untuk perkuliahan daring. (Foto: Salsa for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Bulan Maret 2020, masing teringat dibenak Salsabila Septi Yuza bagaimana awal masuk Covid-19 di Kota Malang. Saat itu ramai Covid masuk Malang dimulai dari kabar positifnya salah satu mahasiswa Universitas Brawijaya. Awalnya, mahasiswa program studi Hubungan Internasional ini mencoba berpikir positif bahwa tak akan ada masalah.

Namun seiring berjalannya waktu, kondisi makin memburuk. Kampus diputuskan ditutup. Semua aktifitas dilakukan daring. Maksud hati ingin terus di Malang, namun kondisi membuatnya harus pulang kampung.

“Jujur sebenarnya ingin tetap di Malang karena studi sudah mulai akhir, akhirnya awal April memutuskan untuk pulang,” ucapnya saat bercerita kepada TIMES Indonesia, Jumat (20/11/2020)

Wanita yang akrab disapa Salsa ini kemudian menempuh perjalanan sejauh 1293 km pada awal April untuk kembali ke Kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan. Satu yang muncul dibenak pikiran Salsa adalah bagaimana nasibnya melakukan kuliah daring. Sebab diakui olehnya, kualitas jaringan di Malang dengan Oku Timur masih lebih baik di Malang.

“Sejujurnya kalau mau dibandingkan tentu jaringan lebih bagus di Malang daripada rumah saya di Sumatera,” sambungnya.

Namun kekhawatiran Salsa akan terkendala dalam menjalani kuliah daring tak terjadi. Jaringan Indosat di rumahnya di Oku Timur cukup membantu. Meski terkadang ada beberapa kali terjadi putus jaringan, tapi secara keseluruhan dia mampu menyelesaikan semester 6 dengan lancar.

Selama menjalani kuliah semester 6 dengan daring itu, Salsa mengaku mendapatkan subsidi dari pihak kampus. Terutama untuk membuka aplikasi Zoom atau Google Meet jika ada pertemuan kuliah.

“Subsidi dari kampus itu untuk Zoom dan Google Meet. Dan pakai Indosat tidak ada pembatasan aksen jadi bisa terus digunakan,” ucapnya.

Selain subdisi dari pihak kampus, Salsa juga menggunakan paket Unlimited yang bisa digunakan tanpa batas selama 24 jam. Yang juga membuat Salsa kagum adalah harga dari paket Indosat yang ramah untuk kantong mahasiswa.

“Indosat ini murah sekali. Saya beli yang 30 giga, cuma 30 ribu. Pakai buka youtube atau yang lain untuk mencari bahan tidak habis habis kuotanya. Beda dengan provider lain, sebab saya pernah menggunakan yang lain untuk buka youtube saja tiba tiba habis,” ungkap perempuan yang juga aktifis di HMI ini.

“Mungkin yang membuat Indosat mempunyai kelebihan di kalangan mahasiswa, terutama saya sebab sudah murah, kuotanya juga gak habis habis,” sambung Salsa.

Karena keberadaan Indosat inilah bagi Salsa proses pembelajaran daring tak ada masalah. Hanya dia tak memungkiiri bahwa ada iklim yang berda saat kuliah daring dan tatap muka.

“Iklim kelasnya berbeda sebab ada dosen yang kadang hanya memberikan tugas. Ini yang membuat semangat belajar menurun ditambah lingkungan di rumah dan malang juga berbeda,” paparnya.

Satu Minggu terakhir ini, perempuan yang menggunakan Indosat lebih dari 7 tahun ini sudah kembali ke Malang. Sebab dia sudah fokus menyelesaikan tugas akhir agar bisa cepat lulus kuliah. Satu yang tidak berubah saat dia di Oku Timur dan Malang adalah tetap menggunakan Indosat jika ada keperluan daring yang harus dilakukan.

Apresiasi Pihak Kampus

Peranan provider dalam perkuliahan daring sangat penting. Jika mahasiswa tidak memasang wifi di rumahnya maka jaringan provider ini yang sangat berperan penting. Selama 1,5 semester yang dijalani dengan daring ini, tak ada kendala berarti yang ditemui pihak kampus.

Wakil Rektor I UIN Malang, Prof. Dr. HM Zainuddin, MA mengaku kegiatan kuliah daring yang sudah dilakukan sejak April berjalan dengan lancar. Saat ini pihaknya akan melakukan evaluasi tentang keberlanjutannya terutama untuk menatap semester berikutnya.

"Dalam waktu dekat kam akan evaluasi per fakultas. Ini sebagai tindak lanjut untuk semester depan. Sambil juga menunggu keputusan pemerintah," ucapnya kepada TIMES Indonesia.

Kelancaran perkuliahan daring itu tidak lepas dari ketersediaan jaringan provider di Indonesia, terutama salah satunya yang disokong oleh Indosat.

"Saya sendiri pengalaman saat mengajar dari S1, S2 hingga S3 semuanya lancar. Misal ada jaringan yang bermasalah biasanya kita alihkan ke alternatif lain seperti melalui Whats App atau youtube," ujar pria yang baru meraih gelar profesor pada awal tahun 2020 ini.

Di UIN Malang sendiri, mahasiswa yang memakai Indosat Ooredoo akan mendapatkan kuota sebesar 6 GB yang berlaku selama 30 hari. Bantuan ini berlaku selama 4 bulan dan akan terus diperpanjang selama perkuliahan daring masing terus dilakukan.

Indosat Ooredoo sendiri mewujudkan bentuk komitmen untuk terus mendukung program kebijakan pemerintah Republik Indonesia khususnya terkait bantuan kuota bagi peserta Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi Covid-19.

Kini setiap bulannya pengguna IM3 Ooredoo yang sudah mendaftarkan nomor ponsel yang dimiliki ke sekolah atau kampus sudah bisa memanfaatkan bantuan kuota data internet tersebut untuk pembelajaran daring.

Mulai bulan September 2020 lalu, besaran bantuan kuota data internet yang didapatkan oleh pengguna IM3 Ooredoo akan bervariasi sesuai dengan jenjang pendidikan. Untuk PAUD akan mendapatkan total kuota 20GB yang terdiri dari kuota 5GB untuk akses ke semua, dan kuota belajar 15GB yang bisa digunakan untuk mengakses aplikasi dan situs belajar daring. Untuk Pelajar memperoleh total kuota 35GB, 5GB untuk akses ke semua dan 30GB untuk kuota belajar.

Sementara untuk Guru total kuota yang diberikan adalah 42GB, 5GB untuk akses ke semua dan kuota belajar 37GB, serta total kuota 50GB untuk Mahasiswa dan dosen yang terdiri dari 5GB akses ke semua dan kuota belajar 45GB.

Untuk kuota belajar yang diperoleh dapat digunakan untuk mengakses aplikasi belajar online seperti Ruangguru, Zenius, Quipper, Rumah Belajar, Google Classroom, dan lainnya serta lebih dari 300 portal universitas di Indonesia yang bisa digunakan selama 24 jam.

“Selama pandemi, akses internet merupakan salah satu kebutuhan utama untuk kelancaran kegiatan pembelajaran secara daring. Indosat Ooredoo melalui IM3 Ooredoo sejak awal terus mendukung para pelajar dan pengajar agar tetap semangat belajar online di rumah,” ucap Bayu Hanantasena, Chief Business Officer Indosat Ooredoo 

“Dan kami sangat senang dapat kembali bersama-sama membantu pemerintah dalam pendistribusian bantuan kuota data internet untuk memastikan bahwa pendidikan di Indonesia dapat tetap bisa berlangsung meski dalam kondisi yang sulit,” sambung Bayu Hanantasena.

Selain itu, Indosat Ooredoo melalui IM3 Ooredoo juga menyediakan paket pintar bagi pelajar, mahasiswa, dan pengajar untuk mendapatkan kuota belajar lebih banyak melalui paket IMClass dengan kuota 30GB hanya Rp 1 yang bisa digunakan untuk mengakses platform belajar online populer dan portal edukasi universitas-universitas di Indonesia. Paket IMClass dapat dinikmati kapan saja, dimana saja dengan masa aktif 30 hari dan pelanggan bisa dengan mudah mendapatkannya melalui aplikasi myIM3. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES