Peristiwa Nasional

Hadiri AMEM ke-38, Menteri ESDM RI: Indonesia Prakarsai Pendirian CCT COE

Jumat, 20 November 2020 - 19:24 | 32.31k
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat menghadiri AMEM ke-38 secara virtual pada Jumat (20/11). (Foto: esdm.go.id)
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat menghadiri AMEM ke-38 secara virtual pada Jumat (20/11). (Foto: esdm.go.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM RI) Arifin Tasrif hadiri rangkaian pertemuan ASEAN Ministers on Energy Meeting ke-38 (AMEM ke-38) yang dilaksanakan secara virtual pada Kamis (19/11/2020) dan Jumat (20/11/2020).

Dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Vietnam sebagai tuan rumah, Arifin menyampaikan perlunya transisi energi ASEAN yang tidak hanya berfokus pada peralihan bahan bakar fosil ke energi terbarukan, namun juga peralihan ke pilihan energi dan teknologi yang lebih bersih serta terjangkau.

Salah satu inisiatif utama Indonesia terkait kerja sama transisi energi ASEAN adalah memprakarsai pendirian Clean Coal Technology, Centre of Excellence (CCT COE). Fasilitas ini direncanakan berlokasi di Sentra Teknologi Batubara Palimanan, Jawa Barat.

Keberadaan CCT COE penting untuk meningkatkan kerja sama internasional, termasuk kolaborasi penelitian dan pengembangan dan transfer teknologi, tidak hanya untuk Indonesia namun negara anggota ASEAN lainnya juga. Dukungan dari seluruh Negara Anggota ASEAN dan tiga negara mitra wicara AMEM+3 (Jepang, Korea, dan RRT) diharapkan dapat mewujudkan pemanfaatan CCT COE dan meningkatkan kemampuannya dalam hal keahlian, fasilitas dan sumber daya.

"Indonesia berharap kerja sama dalam ASEAN Forum on Coal dapat menjadi think tank untuk mempromosikan penggunaan clean coal technology bersamaan dengan pergerakan ASEAN ke arah transisi energi yang lebih bersih dan ekonomi rendah karbon," tegas Arifin, Jumat (20/11/2020).

Dalam rangkaian pertemuan ini, para Menteri Energi ASEAN juga bertemu dengan Menteri East Asia Summit Energy Minister Meeting (EAS-EMM) yang meliputi AMEM+3 ditambah Amerika Serikat, Australia, India, Selandia Baru, dan Rusia.

Pertemuan AMEM ke-38 juga menghadirkan organisasi internasional International Energy Agency (IEA) dan International Renewable Energy Agency (IRENA) untuk melihat perspektif energi global dan kaitannya dengan kawasan ASEAN. Target penurunan intensitas energi ASEAN sebesar 20% pada tahun 2020, telah dicapai lebih dini pada tahun 2018 sebesar 21%. Pencapaian ini membuat ASEAN optimistis dapat meraih target baru pengurangan intensitas energi sebesar 32% pada tahun 2025.

Sementara itu, dalam pertemuan AMEM ke-38 disebutkan bahwa ASEAN masih menghadapi tantangan dalam usaha meraih target bauran energi terbarukan, yang pada tahun 2018 sebesar 13,9% dari total suplai energi primer. Angka ini masih cukup jauh dari target 23% pada tahun 2025, namun ASEAN bersepakat menambahkan target kapasitas terpasang energi terbarukan di pembangkit tenaga listrik mencapai 35% tahun 2025. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES