Peristiwa Internasional

Unjuk Rasa Masif Menentang Kebijakan Sosial Ekonomi Presiden Kolombia

Jumat, 20 November 2020 - 17:15 | 36.73k
Pekerja dan pelajar berpartisipasi dalam protes terhadap kebijakan sosial dan ekonomi Presiden Kolombia Ivan Duque, en Bogota, Kolombia 19 November 2020. (Foto: REUTERS)
Pekerja dan pelajar berpartisipasi dalam protes terhadap kebijakan sosial dan ekonomi Presiden Kolombia Ivan Duque, en Bogota, Kolombia 19 November 2020. (Foto: REUTERS)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ribuan pekerja dan pelajar di Kolombia melakukan aksi unjuk rasa pada hari Kamis, (19/11/2020) terhadap kebijakan sosial dan ekonomi Presiden Ivan Duque, meskipun ada pembatasan untuk mengendalikan penyebaran pandemi covid-19.

Para pengunjuk rasa berbaris dengan damai di kota-kota besar Kolombia dan mencoba untuk menghormati persyaratan seperti penggunaan masker dan menjaga jarak sosial.

"Ini adalah pemerintahan yang tidak berdiskusi atau bernegosiasi dengan masyarakat, yang berarti kita perlu mempertahankan protes. Presiden itu tuli, buta dan bisu terhdapat pendapat lain," kata Diogenes Orjuela, presiden Central Union of Workers (CUT), mengatakan kepada Reuters dalam wawancara telepon dilansir dari Reuters, Jumat (20/11/2020).

Tuntutan para pengunjuk rasa termasuk meningkatkan jaminan kesehatan dan pendidikan, membangun pendapatan dasar bagi pengangguran dan mereka yang tidak memiliki pensiun, serta bantuan untuk usaha kecil, kata pemimpin serikat tersebut.

"Selama pemerintah mempertahankan sikap tidak ada dialog atau negosiasi, protes akan terus berlanjut di seluruh negeri," tandas Orjuela, mengumumkan aksi baru untuk Desember dan tahun depan.

Kantor kepresesidenan tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar. Kementerian dalam negeri juga menolak berkomentar.

Pada September silam, kematian seorang pria setelah penahanannya oleh polisi menyebabkan gelombang protes di Bogota dan kota satelit Soacha, di mana 13 orang tewas.

Aksi tahun lalu sebagian besar berlangsung damai tetapi melihat penjarahan pusat perbelanjaan dan serangan terhadap transportasi umum dalam beberapa hari pertama, yang membuat pemerintah mengumumkan jam malam di Bogota dan Cali.

Dilan Cruz, seorang pemuda yang tewas setelah kepalanya dipukul oleh proyektil yang ditembakkan oleh polisi selama protes November lalu, mengubahnya menjadi simbol protes yang berlanjut hingga pertengahan Desember tahun lalu.

Protes masif seantero Kolombia pada Kamis di Bogota, Medellin, Cali, Barranquilla, dan Bucaramanga berlangsung damai, kata penyelenggara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES