Pemerintahan

DPRD Gresik Dorong Pemkab Gresik Tiru Penanganan Kemiskinan di Sragen

Jumat, 20 November 2020 - 17:52 | 41.23k
Ketua DPRD Gresik didampingi Wakil Ketua Komisi II, M Syahrul Munir usai studi banding di Kabupaten Sragen (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Ketua DPRD Gresik didampingi Wakil Ketua Komisi II, M Syahrul Munir usai studi banding di Kabupaten Sragen (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIKDPRD Gresik Jawa Timur siap meniru penanganan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemkab Sragen Jawa Tengah. Hal itu usai kegiatan Komisi II dan IV melakukan studi banding ke Bumi Sukowati pada Jumat (20/11/2020).

Studi banding kali ini diikuti langsung oleh Ketua DPRD Gresik, Moh Abdul Qodir dan dua pimpinan lainnya, yakni Ahmad Nurhamim dan Mujid Riduan. Tampak hadir juga Kepala Dinas Sosial Pemkab Gresik Sentot Supriyohadi.

Menurut Abdul Qodir, kiat Pemkab Sragen dalam penanggulangan kemiskinan dengan program inovasi bisa diterapkan di Gresik, salah satunya penyisihan tunjangan kinerja bagi ASN yang sifatnya sukarela.

Kemudian, dana tersebut digunakan untuk membiayai penanggulangan kemiskinan seperti bantuan langsung kepada fakir miskin melalui UPT Penanganan Kemiskinan.

"Jadi, penyisihan Tukin ASN untuk pengentasan kemiskinan di Sragen ini salah satu ikhtiar yang menarik dalam program pengentasan kemiskinan yang bisa kami adopsi," kata Qodir.

Maka dari itu, Politisi PKB ini mendorong eksekutif agar mempunyai inovasi dalam penanggulangan kemiskinan, apalagi Gresik yang dikenal banyak industri. Seharusnya bisa mengeksekusi program lebih baik.

"Makanya, kami akan diadopsi soal penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sragen," imbuhnya.

Legislator asal Wringinanom ini menilai angka kemiskinan di Kota Pudak masih tinggi. Hingga tahun 2020 angka kemiskinan masih diatas 1 digit (10 persen), tepatnya 11,35 persen. 

"Namun demikian, kami DPRD Gresik terus membantu Pemkab Gresik mencari terobosn untuk pengentasan kemiskinan hingga bisa turun di bawah 1 digit," ujar Qodir.

Sementara Wakil Ketua Komisi II DPRD Gresik, Syahrul Munir menyatakan, hingga saat ini komisinya fokus dalam pemberdayaan UMKM yang jumlahnya saat ini mencapai 178 ribu lebih. "Kami akan konsep pemberdayaan dan pengembangan di pasar digital, " katanya.

Menurut Syahrul, UMKM merupakan sektor usaha kerakyatan yang tahan saat diterpa badai. Mulai badai krisis ekonomi pada 1998 hingga badai pandemi Covid-19, meski banyak yang terseok lantaran lesunya ekonomi.

Untuk itu, Komisi II terus berupaya mencari terobosan seperti studi banding ke Kabupaten Sragen untuk pembinaan, pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.

"Semoga studi banding ke Pemkab Sragen kali ini mendapatkan hasil yang maksimal," ucapnya. Sementara, DPRD Gresik berharap Pemkab Gresik bisa mengeksekusi program penanganan kemiskinan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES