Ekonomi

Japnas Investment Forum: 20 Potensi Usaha Bidang Laundry Siap Meroket di 2021

Jumat, 20 November 2020 - 13:53 | 73.35k
Ketua Harian Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS), Widiyanto Saputro dan Ketua Umum Japnas wilayah Jawa Timur Moh. Supriyadi saat hadir di acara Japnas Investment Forum (foto: Dokumen/Japnas)
Ketua Harian Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS), Widiyanto Saputro dan Ketua Umum Japnas wilayah Jawa Timur Moh. Supriyadi saat hadir di acara Japnas Investment Forum (foto: Dokumen/Japnas)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Usaha jasa laundry, salah satu bidang dalam kelompok usaha Laundry dan General Cleaning ternyata masih mampu membukukan keuntungan hingga 70 persen meaki ada pandemi Covid-19. Hal ini terungkap dalam diskusi bedah peluang usaha, potensi sinergi dan investasi pada Japnas Investment Forum kelompok usaha Laundry, Kamis (19/11/2020).

Ketua Harian Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS), Widiyanto Saputro memaparkan bahwa akibat pandemi Covid-19, industri senilai 3 miliar dollar ini mengalami pertumbuhan negatif diperkirakan hingga -3.7% pada 2020. Namun jika penanganan pandemi bisa semakin baik, beragam antisipasi dan program pemerintah dapat dijalankan dengan baik, industri laundry berpotensi tumbuh positif mencapai 5.8% di 2021, lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan normal dan dapat diharapkan stabil setelah 3 tahun.

"Maka, saat ini adalah waktu yang paling tepat bagi para pengusaha untuk berinvestasi, bersiap masuk atau ekspansi sehingga mampu berada dalam kondisi optimal saat ekonomi bergerak semakin cepat beberapa bulan kedepan," kata Widiyanto.

Hadir dalam forum investasi kali ini beberapa nara sumber dari beragam latar belakang, diantaranya Muhlis Yulianto, Praktisi Usaha Ghost Laundry & General Cleaning, pemilik gerai Antar Bersih dari Jakarta, Herio Angga Saputra, Praktisi Usaha Laundry dan pemilik Mutiara Laundrie dari Surabaya, Hendry Triyono, pengurus Asosiasi Laundry Indonesia DPD  Jawa Timur sekaligus pemilik Laundry Mart, penyedia perlengkapan usaha laundry dari Surabaya, Ana Sopanah, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyagama yang juga pemilik Inspire Consulting, perusahaan jasa konsultasi keuangan UMKM dari Malang, dan Kusfandian, Wakil Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional Wilayah Jawa Timur yang bertindak sebagai Moderator.

Menyimak diskusi aktif yang sangat dinamis selama lebih 2 jam, beragam potensi usaha bidang laundry dibahas para nara sumber diantaranya:

1. Jasa Laundry Standar, Laundry Koin, Kiloan

2. Ghost Laundry, Boutique Laundry

3. Laundry Corporate, Hotel, Restoran

4. Jasa Layanan Antar Jemput

5. Produksi Detergent, Pewangi dan Pelembut Pakaian

6. Produksi Peralatan Pendukung Usaha Laundry

7. Jasa Maintenance Peralatan

8. Distribusi dan Jual beli Peralatan Laundry

9. Pembiayaan dan Permodalan (Pinjaman, crowd funding, sinergi dll)

10. Jasa Konsultasi dan Pembangunan Laundry

11. Jasa Konsultasi Keuangan Laundry

12. Konsultasi Manajemen, SOP dll

13. Konsultan Branding

14. Pelatihan bisnis Laundry

15. Marketing dan Periklanan

16. Manajemen Media Sosial dan Layanan Pelanggan

17. Sistem Kasir, POS dan Dukungan IT

18. Asuransi untuk (Gedung, pegawai, peralatan, pakaian pelanggan dll)

19. Sertifikasi, Legal, Merek dan HKI

20. Penanganan Limbah, dll

 

Sekalipun pada banyak usaha laundry dijalankan pada skala UMKM, SOHO dan "one man show" sehingga jarang memerlukan "bantuan pihak lain" dan menjadi usaha turunan bisnis ini, namun semakin banyak pula yang dijalankan secara profesional dan secara umum. Salah satu contoh disampaikan Muhlis, yang selain menjalankan Ghost Laundry juga membangun sistem IT untuk POS dan Kasir Laundry, Web Pemasaran dan Sistem Akuntansi. Pelanggannya terus bertambah dari waktu ke waktu.

Senada dengan Muhlis, Hendry Priyono memilih untuk menekuni penyediaan jasa pelatihan dan peralatan pendukung bagi usaha laundry. Sektor ini makin cepat bertumbuh sejalan dengan penambahan jumlah pengusaha laundry yang cukup pesat, ungkap pegurus Asosiasi Laundry Indonesia ini di sela-sela kegiatan.

Pilihan pembiayaan dan investasi awal usaha laundry ini pun juga sangat beragam dan banyak yang menarik. Herio mencontohkan bahwa dengan kurang dari 100 juta, kita bisa memulai usaha laundry yang professional, opsi pembiayaan nya pun sangat luas, dari crowdfunding, hingga kredit peralatan. Bahkan di skala minimum, Ana bahkan mengeksplorasi investasi laundry yang dapat dimulai dari skala 6 juta rupiah dalam kelas SOHO (Laundry rumahan) yang bahkan mampu mencapai break even point kurang dari 6 bulan.

Dalam hal pembiayaan investasi ini juga diamini oleh Ketua Umum Japnas wilayah Jawa Timur Moh. Supriyadi, yang menceritakan bahwa japnas telah sukses melaksanakan beberapa kali agenda Business Matching dan Crowd Funding Pembiayaan termasuk Laundry.

 "Ada gerai laundry di Jawa Timur yang dimiliki bersama oleh lebih dari 20 anggota Japnas," ungkapnya.

Ada kesepakatan dan kesamaan pandangan yang menarik dari para nara sumber acara ini, yaitu "Jika punya usaha laundry, untungnya kurang dari 50%, tutup saja. Anda tertarik? Jangan sampai salah mentor," Supriadi.

Sebagai informasi, Japnas Investment Forum adalah serial diskusi rutin untuk membedah berbagai peluang usaha, potensi investasi menarik dan sinergitas usaha dalam forum online bersama Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) dan beragam stakeholder bisnis terkait baik pelaku usaha, akademisi, pemerintah, asosiasi, perbankan hingga pelanggan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES