Puskesmas Bontang Selatan II Punya Inovasi Penjernih Air dari Bahan Sederhana

TIMESINDONESIA, BONTANG – Puskesmas Bontang Selatan II, Kota Bontang, Kalimantan Timur punya inovasi penjernih air yang memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang mudah didapatkan.

Inovasi tersebut dibuat oleh Tiwik Suci Pertiwi, Sanitarian Puskesmas Bontang Selatan II sejak tahun 2014, dan terealisasi pada tahun 2016. Berkat idenya tersebut, inovasi yang dinamakan Kelompok Penjernih Air Babe (Bahan Bekas) di RT 31 Berbas Tengah tersebut, menjadi finalis di ajang Indonesia Health Care Innovation Award 2020. 

“Sayangnya, mengajak warga untuk berubah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menggerakkan masyarakat tidak mudah, apalagi memberdayakan mereka. Awal-awalnya saya memulai program ini, ada saja kendalanya dari masyarakat,” ujarnya, Jumat (20/11/2020).

Ia menjelaskan, kendala yang dialami diantaranya, tidak mendapat dukungan dari warga pemilik sumur maupun ketua RT setempat. 

“Bahkan, ada juga yang belum percaya terkait alat untuk penjernih air yang bisa memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan disekitar wadah,” ucapnya.

Perempuan kelahiran 28 September 1977 ini menambahkan, untuk membuat alat penjernih air tersebut, dibutuhkan bahan-bahan sederhana yang meliputi arang batok kelapa, sabut kelapa, pasir palu, dan batu koral. 

Untuk media penyangganya sendiri, memanfaatkan barang bekas yang sudah tidak terpakai, seperti galon bekas, ember bekas, dan juga kayu bekas.

Mengenai pengawasannya, elah membentuk sebuah koalisi yang dinamakan koalisi air. Koalisi inilah yang akan bertugas memonitor kualitas saringan. Petugasnya sendiri berasal dari anggota Kelompok Penjernih Air Babe. 

“Harapannya, semoga masyarakat luas di Bontang, maupun di sekitar Bontang, bisa mengaplikasikan inovasi ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” harap Tiwik Suci Pertiwi, Sanitarian Puskesmas Bontang Selatan II. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement