Peristiwa Daerah

Pneumonia Jadi Momok Balita, Dinkes Jatim: Perlu Prioritas Dukungan Semua Pihak

Jumat, 20 November 2020 - 12:39 | 36.63k
Foto: Ilustrasi Suara.com
Foto: Ilustrasi Suara.com

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Penyakit ISPA/Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada balita. Penyakit ISPA/Pneumonia yang dihadapi termasuk penyakit serius yang berpotensi menyebabkan kematian bayi/balita. Selama tahun 2015 ada 922.000 balita meninggal karena pneumonia.

Data WHO menyebutkan bahwa Pneumonia merupakan penyebab 15% kematian balita di dunia. Sementara di Indonesia, Pneumonia merupakan penyebab kematian nomor 2 terbesar setelah diare. Pneumonia masih menjadi penyebab kematian terbesar bayi dan balita lebih banyak dibanding dengan gabungan penyakit AIDS, malaria dan campak. 

Menurut data Sistem Registrasi Sampel Indonesia, Balitbangkes, 2014, Pneumonia merupakan penyebab 12,6 persen kematian balita. Diperkirakan 23 balita meninggal setiap jam dengan 2-3 orang diantaranya karena Pnemonia.

Faktor risiko terhadap timbulnya ISPA antara lain kurangnya pemberian ASI eksklusif, gizi buruk, polusi udara dalam ruangan, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), kepadatan penduduk serta imunisasi campak.

Menurut data Dinkes Jatim, penemuan kasus Pneumonia balita di Jawa Timur sampai bulan september tahun 2020 sebesar 30,09%. Angka tersebut masih jauh dari target 60%.

Sedangkan prosentase untuk kab/kota yang 50% puskesmasnya melakukan pemeriksaan dan tatalaksana standart  sebesar 86,84% di mana angka ini sudah mencapai target nasional 50%. 

"Melihat besarnya permasalahan Pneumonia tersebut, seharusnya program ini menjadi salah satu prioritas yang perlu mendapatkan dukungan semua pihak," terang Kadinkes Jatim, dr Herlin Ferliana, Jumat (20/11/2020). 

Dukungan Dinkes Jatim sendiri antara lain membuat komitmen yang kuat, kesinambungan pendanaan, mengintegrasikan kegiatan ISPA/Pneumonia ke dalam kegiatan MTBS dan penyakit paru-paru, tatalaksana sesuai SOP di fasilitas pelayanan kesehatan, membangun  jejaring yang kuat di semua Fasyankes di wilayah kerjanya serta pencatatan dan pelaporan yang valid, lengkap dan tepat waktu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES