Ekonomi

Kemenperin RI Gunakan Pendekatan OVOP untuk Optimalkan Potensi Daerah

Kamis, 19 November 2020 - 19:45 | 34.05k
Direktur IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih saat memberikan sosialisasi secara virtual (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Direktur IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih saat memberikan sosialisasi secara virtual (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) kembali menggelar penghargaan program One Village One Product (OVOP) sebagai salah satu upaya mengoptimalkan potensi daerah dalam bidang kerajinan. 

Kegiatan diawali dengan sosialisasi secara virtual. Sosialisasi dilakukan dalam tiga sesi. Sesi I digelar di Yogyakarta,19 November 2020 dengan peserta dari Kabupaten, Kota dan Provinsi di wilayah Pulau Jawa dan Kalimantan. 

Sesi II akan diselenggarakan pada tanggal 24 November 2020 bagi Kabupaten, Kota dan Provinsi di wilayah Pulau Sumatera, dan sesi III akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2020 bagi Kabupaten, Kota dan Provinsi di wilayah Kepulauan Nusa Tenggara, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Papua. 

"Melalui kegiatan ini diharapkan pemangku kebijakan Industri di daerah. Mulai melakukan Identifikasi potensi IKM unggulan dari sentra-sentra IKM daerah masing-masing. Untuk mendapat penilaian di tahun 2021," jelas Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kenamenperin, Gati Wibawaningsih secara virtual Kamis (19/11/2020).

Kegiatan pembinaan IKM melalui pendekatan OVOP akan fokus pada aspek yang dapat mendorong IKM go global. Melalui inovasi dan pengembangan produk sesuai permintaan pasar. Namun tetap mengutamakan ciri khas keunikan karakteristik daerah. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Sejak 2013, Kemenperin memberikan penghargaan OVOP kepada IKM yang memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai IKM OVOP. Para IKM OVOP tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan hasil penilaian yang dilakukan yang terbagi atas 5 (lima) kelompok komoditas, yaitu makanan dan minuman, kain tenun, kain batik, anyaman, dan gerabah.

Tahun ini terdapat 118 IKM OVOP yang memenuhi kriteria Kemenperin RI. Terdiri dari 63 IKM komoditas makanan dan minuman, 22 IKM komoditas kain tenun, 13 IKM komoditas kain batik, 10 IKM komoditas anyaman, dan 4 IKM komoditas gerabah. 4 diantaranya masuk kategori Bintang 5. Masing-masing cokelat dodol dari Garut, Tenun Antik Hj. Fatimah Sayuthi dari tanah datar, Batik Winotosastro dari Yogyakarta dan anyaman ketak dari lombok barat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES