Pendidikan New Normal Life 2020

Sebanyak 57 SMA / SMK di Banyuwangi Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

Kamis, 19 November 2020 - 18:30 | 99.17k
Proses ujicoba pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol pencegahan penularan Covid-19 di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
Proses ujicoba pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol pencegahan penularan Covid-19 di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sebanyak 57 sekolah tingkat SMA/SMK di Kabupaten Banyuwangi melaksanakan ujicoba proses pembelajaran tatap muka. Jumlah ini meningkat 43 sekolah setelah sebelumnya sudah ada 14 sekolah yang telah sukses melaksanakan pembelajaran secara normal.

Sehingga saat ini di Banyuwangi ada 57 SMK/SMA yang sudah menggelar ujicoba dari total sebanyak 191 sekolah.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Banyuwangi, Istu Handono mengatakan, hasil evaluasi selama 2 pekan terhadap ujicoba sebelumnya telah menghasilkan hasil yang memuaskan.

Sehingga, sejumlah sekolah lainnya, menurut Istu Handono, dirasa sudah siap untuk melangsungkan pembelajaran tatap muka. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan dan kurikulum kedaruratan selama ujicoba berlangsung.

"Semua sekolah bisa melanjutkan uji coba, termasuk empat sekolah itu," kata Istu kepada wartawan, Kamis (19/11/2020). 

Atas keberhasilan ujicoba sebelumnya inilah, Cabang Dinas menambah jumlah sekolah yang diperbolehkan menggelar uji coba tatap muka. Dengan rincian sekolah tambahan, 21 SMA dan 22 SMK.

"Jadi sesuai perintah Gubernur, yang digelar ini uji coba tatap muka ya. Bukan tatap muka yang sebenarnya. Tetap mengacu 25 persen dari jumlah siswa yang diperbolehkan masuk," kata Istu. 

Saat ini para siswa menurut Istu tengah menghadapi ujian semester. Sama seperti pembelajaran di saat pandemi, ujian pun dilaksanakan dengan cara daring kecuali sebagian siswa yang tengah memperoleh jadwal untuk pembelajaran tatap muka. 

"Ujian semester terus berjalan. Ada yang online ada yang tatap muka. Secara umum semuanya sudah berjalan baik. Ada beberapa sekolah yang kita ikutkan uji coba pembelajaran tatap muka. Tapi karena Banyuwangi masih zona oranye, jumlah siswa yang masuk tetap hanya 25 persen dari total siswa," tambahnya. 

Sementara itu, salah satu sekolah yang mengikuti uji coba tatap muka yaitu SMAN 1 Giri Taruna Bangsa tampak mulai membagi siswanya. Untuk pekan pertama uji coba, mereka memasukan siswa siswi kelas 10. Sedangkan untuk siswa kelas 11 dan 12 akan dibagi pada pekan kedua uji coba.

Selama ujicoba, setiap siswa yang datang ke sekolah wajib membawa surat sehat dan surat dari orang tua. Siswa juga terlebih dahulu diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk ke area sekolah. Di dalam kelas, kursi sudah diatur dengan jarak satu siswa satu bangku.

"Guru kita minta lebih pro aktif. Jadi dengan waktu yang ada, guru kita minta untuk memadatkan materi sehingga bisa mengejar ketertinggalan dan memenuhi target pelajaran saat ini," kata Mujib. 

Di masa uji coba, Mujib mengatakan jika sekolah memberikan keleluasaan kepada siswa untuk memilih hadir ke sekolah, atau tetap daring dari rumah. Wali kelas diminta terus berkordinasi dengan wali murid sebelum jam masuk sekolah.

Kemudian, selepas jam sekolah, siswa yang belum dijemput oleh orang tuanya dikumpulkan di dalam ruang aula yang didesain sebagai ruang tunggu. Jadi sekolah benar-benar bisa memastikan siswa selalu dalam kondisi aman dari penularan COVID-19. Terutama di tengah uji coba pembelajaran tatap muka. 

"Kita target siswa tetap bisa mendapat materi pembelajaran dengan baik. Pertengahan Desember nanti siswa juga kita agendakan bisa mendapatkan rapor untuk semester pertama," kata salah satu Kepala Sekolah di Kabupaten Banyuwangi tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES