Politik Pilkada Serentak 2020

Eri Cahyadi Tunjukan Sisi Santrinya dalam Debat Publik Kedua, Pengamat: Cukup Mengagetkan

Kamis, 19 November 2020 - 17:45 | 55.39k
Eri Cahyadi dan Armuji dalam debat publik kedua Pilwali Surabaya 2020. (FOTO: Ammar Ramzi/Times Indonesia)
Eri Cahyadi dan Armuji dalam debat publik kedua Pilwali Surabaya 2020. (FOTO: Ammar Ramzi/Times Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ada yang menarik dalam debat publik kedua Pilwali Surabaya 2020 kemarin malam. Pasalnya calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memungkasi sesi debat Pilkada dengan doa. Hal tersebut merupakan hal yang baru dan cukup mengejutkan menurut pengamat politik asal Universitas Airlangga, Suko Widodo.

Monggo kita sareng-sareng ndungo, mugo-mugo Surabaya ini aman sakteruse (Mari bersama-sama berdoa, semoga Surabaya ini aman selamanya),” kata Eri Cahyadi yang kemudian langsung memimpin doa dengan fasih menggunakan bahasa Arab.

Eri mengawali doa dengan membaca salawat untuk Nabi Muhammad. Ia kemudian membaca salawat Munjiyat, yang kerap dibaca untuk menghilangkan kesusahan, memudahkan urusan, terhindar dari bencana, dan menerangkan hati.

Kemudian mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu membacakan doa yang merupakan Ratibul Haddad, kumpulan lafadz ayat Alquran, zikir, dan doa yang disusun al Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al Haddad dari Yaman, negeri para habib.

Eri yang berasal dari keluarga santri Sidosermo mendapatkan bacaan doa yang ternyata merupakan ijazah dari Nyai Hj Ainur Rohmah, sesepuh Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Suko Widodo menilai bahwa penampilan pasangan nomor urut 2, Machfud-Mujiaman kurang maksimal jika dilihat dari berbagai sisi, baik secara gestur tubuh, gagasan maupun pertanyaan dan jawaban yang dilontarkan.

"Debat kedua berjalan lebih baik dari sebelumnya namun pasangan no 2 (MA-Mujiaman) kurang runut dalam menjelaskan gagasannya," ujar Suko saat dikonfirmasi, Kamis (19/11/2020).

Berbeda dengan Machfud-Mujiaman, Suko menilai keunggulan debat kali ini ada di pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang dinilai lebih tenang, santun, serta runut dalam menjawab pertanyaan serta menjelaskan program dan strateginya untuk Surabaya.

"Patut diapresiasi pasangan no 1 (Eri Cahyadi-Armuji) tampil lebih baik," jelasnya.

Soal gestur tubuh, pasangan Eri Cahyadi-Armuji juga dinilai lebih tenang dan bisa menguasai panggung debat kedua Pilkada Surabaya kemarin malam.

Penutupan doa saat debat pubik kedua yang dilakukan pasangan Eri Cahyadi juga menjadi sorotan Suko. Closing yang tak lazim tersebut merupakan hal baru dan cukup membuat kaget. "Menurut saya closing Eri Cahyadi cukup mengagetkan. Dengan begitu, pasangan no 1 terlihat sopan dan lebih meneduhkan," kata pengamat politik yang juga merupakan dosen ilmu sosial dan politik Unair itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES