Peristiwa Internasional

Raja Malaysia Umumkan Keadaan Darurat dan Batalkan Pemilu Sabah

Kamis, 19 November 2020 - 16:49 | 40.25k
Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah (kanan) memberikan audiensi kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada 18 Nov 2020. (FOTO: Facebook / Istana Negara)
Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah (kanan) memberikan audiensi kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada 18 Nov 2020. (FOTO: Facebook / Istana Negara)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ahmad Shah, pada Rabu, 18 November 2020 menyetujui deklarasi darurat di daerah pemilihan parlemen Sabah Batu Sapi, untuk menunda pemilihan sela yang dijadwalkan bulan depan dan mencegah gelombang keempat pandemi virus corona.

Dilansir dari dilansir dari The Straits Times, tanggal baru akan ditetapkan untuk pemilihan sela, yang sebelumnya rencananya akan diadakan pada 5 Desember 2020, mendatang.

"Yang Mulia telah menyetujui proklamasi darurat P185 Batu Sapi, Sabah, sebagai langkah proaktif untuk mengekang pandemi Covid-19," kata Pengawas Keluarga Kerajaan Ahmad Fadil Syamsuddin dalam sebuah pernyataan dilansir dari The Straits Times, Kamis (19/11/2020).

Pengumuman itu dibuat setelah Raja mengadakan pertemuan selama satu jam dengan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk membahas masalah tersebut.

Raja diberi pengarahan tentang proposal darurat oleh direktur jenderal kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah, sekretaris pemerintah Zuki Ali, Jaksa Agung Idris Harun dan ketua Komisi Pemilihan Abdul Ghani Salleh, kata Datuk Indera Ahmad Fadil.

Raja mengatakan bahwa keadaan darurat harus diumumkan untuk menunda pemilihan sela Batu Sapi, karena jika tidak, lebih dari 3.000 orang akan melakukan perjalanan dari semenanjung Malaysia dan Sarawak untuk memberikan suara di Sabah.

Pada 25 Oktober, Raja telah menolak proposal Tan Sri Muhyiddin untuk mengumumkan keadaan darurat nasional, sebuah rencana yang seolah-olah ditujukan untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Namun, para kritikus mengklaim bahwa dia menggunakannya sebagai alasan untuk tetap berkuasa dan bahwa dia tidak lagi mendapat dukungan mayoritas di Parlemen.

Kemudian pada Rabu, Muhyiddin mengatakan dalam pidato khusus tentang deklarasi darurat bahwa tidak akan ada jam malam atau aturan militer yang diberlakukan di daerah pemilihan Batu Sapi.

Dan bahwa kegiatan ekonomi dan sosial dapat berlanjut, tunduk pada protokol kesehatan di bawah Kontrol Gerakan Bersyarat yang sedang berlangsung. Pesan untuk seluruh Sabah, PM Malaysia berjanji bahwa setelah pandemi selesai, pemilihan sela akan berlangsung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES