Peristiwa Daerah

Kepala Dinkes Bontang Sebut Tren Kasus DBD Tahun Ini Menurun

Kamis, 19 November 2020 - 15:58 | 40.25k
Kegiatan Fogging salah satu upaya menekan penyebaran nyamuk Aedes aegypti (FOTO: Kusnadi/TIMES Indonesia)
Kegiatan Fogging salah satu upaya menekan penyebaran nyamuk Aedes aegypti (FOTO: Kusnadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONTANG – Demam berdarah dengue (DBD) perlu diwaspadai oleh warga Kota Bontang. Pasalnya, Bontang merupakan daerah endermis akan penyakit tersebut. 

Vektor nyamuk aedes aegypti pun ada. Sehingga tiap tahun selalu ada kasus pasien terkena virus dengue ini.

Namun demikian, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Bahauddin mengatakan jumlah kasus tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu. Kala itu terdapat 685 kasus yang tersebar di 15 kelurahan. 

"Saat ini jumlah kasus menurun. Dari Januari hingga 15 November sejumlah 223 kasus," kata dr Bahauddin.

Pun demikian dengan angka kasus kematian akibat penyakit ini. Jika tahun lalu tiga orang, kini terdata dua kasus. Meski demikian Bahauddin mengimbau agar masyarakat tetap waspada.

Mengingat saat ini masuk musim pancaroba. Biasanya musim hujan intensitasnya lebih banyak di Desember. "Jangan sampai lengah. Karena kalau dibiarkan bisa saja angkanya melonjak drastis," ucapnya.

Seluruh kasus kematian terjadi pada awal bulan ini. Mulanya terdapat di Bontang Kuala. Menyasar salah satu remaja berusia 17 tahun. Selanjutnya bertambah satu di Kelurahan Berbas Pantai. Menjangkit anak berusia 8 tahun. 

Ia pun meminta warga agar cepat memeriksakan kesehatan bila mengeluhkan gejala ke arah DBD. Seperti demam, lesu, dan nafsu makan berkurang.

Pasalnya kasus meninggal penyebabnya ialah terlambatnya mendapatkan penanganan. Padahal DBD mempunyai fase kritis yang dapat mengakibatkan kematian.

"Perjalanan klinis korban (DBD) berlangsung cepat. Siang dirujuk oleh Puskesmas ke RSUD Taman Husada Kota Bontang. Trombositnya pun drop hingga 80 ribu McL. Malamnya sudah dinyatakan meninggal dunia," ungkap Kadinkes Bontang. (adv)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES