Pemerintahan Pilkada Serentak 2020

Empat Pilar MPR RI Harus Jadi Landasan dalam Memilih Pemimpin di Pilkada 2020

Kamis, 19 November 2020 - 15:13 | 30.68k
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid. (FOTO: Fraksi PKB)
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid. (FOTO: Fraksi PKB)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengingatkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI, yakni Pancasila, UUD 1946, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI harus menjadi landasan untuk memilih pemimpin, jelang Pilkada Serentak 2020.

Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul, dalam keterangan tertulis menjabarkan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI, antara lain nilai-nilai ketuhanan, nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai persatuan, nilai-nilai permusyawaratan, dan nilai keadilan sosial.

Menurut Gus Jazil, para pendiri bangsa menempatkan rakyat pada kedudukan tertinggi sehingga rakyat sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi seharusnya memiliki hikmat dan kebijaksanaan ketika memilih pemimpinnya.

"Di Indonesia kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Rakyat memiliki hak kedaulatan untuk memilih presiden, gubernur, bupati, wali kota, anggota DPR, DPRD, DPD. Sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, rakyat seharusnya memiliki hikmat dan kebijaksanaan ketika memilih," ujar Gus Jazil, Kamis (19/11/2020).


Wakil Ketua MPR RI asal PKB ini merasa prihatin seringkali terjadi kedaulatan yang dimiliki rakyat dipertukarkan dan ditransaksikan sehingga marak "money politic" atau politik uang.

"Makna sila keempat adalah rakyat pemegang kedaulatan di negara ini. Kalau terjadi 'money politic' itu bukan salah pemimpinnya saja, tapi rakyat ikut salah.Tugas paling berat dari menegakkan demokrasi adalah menghilangkan parasit atau penyakitnya, salah satunya adalah 'money politics'," tutur dia.

Gus Jazil juga mengingatkan bahwa setiap warga negara harus mengerti rukun bernegara dengan menjadi warga negara yang mengerti nilai-nilai apa yang dipegang sebagai warga negara Indonesia, terutama Pancasila.

"Bahwa warga negara Indonesia tidak boleh melupakan Ketuhanan Yang Maha Esa. Semua nilai-nilai harus berlandaskan Ketuhanan yang maha esa. Karena itu saya mengingatkan kepada pemimpin dan calon pemimpin, ketika dia memimpin, jangan lupa bahwa nilai pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Apapun yang dilakukan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan," ujarnya.

Pancasila, kata dia, telah mempersatukan Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, adat istiadat, berbagai pulau, berbagai pikiran, dan bahasa.

"Itulah yang mempersatukan Indonesia. Kalau ada yang mau mengganti Pancasila dengan ideologi yang lain, Indonesia pasti runtuh. Misalnya, komunisme mau mengganti Pancasila. Indonesia pasti runtuh, karena Pancasila mengandung nilai-nilai yang mempersatukan," lanjut Gus Jazil.

Dalam konteks itu, masih kata Gus Jazil juga menekankan pentingnya memahami dan mempraktikkan Empat Pilar MPR RI.

"Program sosialisasi Empat Pilar MPR RI menjadi penting karena kita saat ini menghadapi perang ideologi dan informasi, globalisasi dan modernisasi. Ada kelompok yang kemudian menjadi sangat radikal, sangat keras, anti-ini dan itu. Itu menjadi tidak Pancasilais. Karena budaya Pancasila adalah budaya dialog. Jadi, akar budaya kita adalah budaya dialog, bukan budaya konflik," katanya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES