Antisipasi Lonjakan Kasus DBD, Dinkes Bontang Ajak Warga Jaga Kebersihan

TIMESINDONESIA, BONTANG – Dinas Kesehatan Bontang (Dinkes Bontang) melakukan upaya preventif. Terhadap peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, biasanya terjadi lonjakan kasus DBD pada awal tahun. Kondisi ini muncul tanda-tanda pada Desember saban tahunnya. 

Kasi Pencegahan, dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Bontang, Muhammad Ramsi mengatakan, pentingnya partisipasi masyarakat untuk mencegah itu. Bentuknya dengan peduli akan kondisi kebersihan lingkungan masing-masing.

“Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) itu merupakan penekanannya,” kata Ramsi.

Terlebih pandemi Covid-19, membuat sebagian besar masyarakat kebanyakan beraktivitas di rumah.  Oleh sebab itu, kebersihan lingkungan dan dalam rumah harus diperhatikan. Terutama tempat penampungan air bersih. Meliputi vas bunga, tatakan dispenser, bak mandi, maupun wadah lainnya.

“Lokasi seperti itu dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Jika dibiarkan nyamuk bisa bertumbuh dan menggigit manusia. Sehingga menyebabkan DBD,” ucapnya.

Pasalnya, siklus pertumbuhan nyamuk berlangsung cepat. Dalam 14 hari nyamuk bisa menjadi nyamuk dewasa. Mulai nyamuk aedes aegypti bertelur, menjadi jentik, hingga berubah nyamuk dewasa. Terlebih vektor nyamuk penyebab DBD ada di Kota Taman. Karena Bontang masuk dalam daerah endermis DBD.

Berdasrkan data Dinkes Bontang, dalam Januari hingga 15 November, total kasus DBD di Kota Taman mencapai 223. Tertinggi menyasar Kelurahan Api-Api sebanyak 29. Disusul Berebas Tengah dengan 28 kasus. Sementara kasus terendah berada di Kanaan dan Satimpo yakni masing-masing enam kasus.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement