Peristiwa Daerah Hari Jadi Kabupaten Malang

Madep Manteb Terus Moncer Hingga Rekor Muri Bakar Sate Kelinci 

Kamis, 19 November 2020 - 12:00 | 62.61k
Masyarakat terlihat aktif bakar Sate Kelinci Rekor MURI dalam rangka HUT ke 1253 Kabupaten Malang. (FOTO: Dinas Peternakan Jawa Timur)
Masyarakat terlihat aktif bakar Sate Kelinci Rekor MURI dalam rangka HUT ke 1253 Kabupaten Malang. (FOTO: Dinas Peternakan Jawa Timur)
FOKUS

Hari Jadi Kabupaten Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Memasuki tahun ketiga pemerintahan Madep-Manteb, roda pembangunan si Pemkab Malang seolah tak ada aral melintang, makin moncer dalam keberhasilannya.

Sosok Bupati Malang Rendra Kresna juga begitu dominan memenuhi hampir semua lini. Sedangkan Wakil Bupati, Ahmad Subhan bagai tenggelam ditelan bumi.

Kala itu tampaknya ada disharmonisasi antara kedua pejabat itu. Dan itu juga bukan rahasia umum. Namun tak terungkap penyebabnya hingga kabinet Madep Manteb berakhir di batas waktunya tahun 2015.

Ahmad Subhan sendiri juga tidak menampik keadaan itu. Dia mengakui selama ini perannya memang  tak terlihat. Disposisi-disposisi tugas bupati, lebih banyak diserahkan kepada Sekretaris Daerah atau langsung Kepada Dinas terkait.

Ahmad Subhan mengaku sejak memasuki tahun kedua menjabat, tidak ada lagi kepala-kepala dinas yang melaporkan kinerja kepadanya. 

“Di tahun pertama masih ada dua atau tiga kepala dinas yang melaporkan kinerjanya ke wakil bupati. Tetapi di tahun kedua sudah tidak ada sama sekali,” tutur Subhan.

Memang berdasarkan Undang-undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dijelaskan secara rinci tugas wakil kepala daerah.

Namun hal itu tak membuat Rendra Kresna larut dalam keadaan itu. Bersama dengan semua Kepala Dinas dan unsur terkait lainnya, ia terus melaju membawa bahtera pemerintahan menuju seperti yang dicita-citakan dalam visi misi Madep Manteb. Satu demi satu prestasi itupun tetap bisa diraih.

Contohnya di bidang kebudayaan dan pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur di tahun ketiga itu memberikan sertifikat sebagai 10 penyaji unggulan pada Festival Lagu Daerah Jawa Timur 2013.

Selain itu juga menerima sertifikat  sebagai 12 penyaji harapan pada acara Festival Karya Tari Jawa Timur 2013.

Tahun itu Pemkab Malang juga menerima penghargaan Indonesia Green Region Award dari Kantor Berita Radio (KBR) bersama Majalah SWA.

Penghargaan itu diberikan karena pemerintah daerah Kabupaten Malang dinilai berkomitmen dalam pelestarian lingkungan.

Hal lain yang sempat menjadi heboh kala itu adalah pemecahan Rekor Muri Bakar Sate Kelinci terpanjang sekitar 1.253 meter dengan jumlah 50.200 tusuk sate dalam rangka memperingati HUT ke 1.253 Kabupaten Malang.

Kegiatan bakar sate kelinci itu melibatkan langsung seluruh pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), lurah, kepala desa, para pejabat, penyuluh serta pengawas sekolah, serta masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara yang menggagas acara itu mengatakan, daging kelinci yang dibakar tersebut adalah jenis kelinci Malang Cross, hasil persilangan antara Australia dengan kelinci lokal.

Setiap satu ekor kelinci menghasilkan sekitar 50 tusuk sate. Dengan demikian dibutuhkan sekitar 2.020 kilogram daging atau minimal sebanyak 1.010 ekor kelinci untuk memenuhi kebutuhan 50.200 tusuk sate itu.

Diharapkan dengan lomba bakar Sate Kelinci ini menjadi sebuah hiburan yang menarik bagi masyarakat Kabupaten Malang. Bahkan mampu mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah (domestik) dan wisatawan asing. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES