Peristiwa Daerah

Pusterad dan Media Massa Jaga Stabilitas Nasional

Rabu, 18 November 2020 - 23:38 | 34.08k
Danpusterad Letjen TNI Wisnoe Presetja Boedi foto bersama dengan nara sumber seusai acara, Rabu (18/11/2020) petang. (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Danpusterad Letjen TNI Wisnoe Presetja Boedi foto bersama dengan nara sumber seusai acara, Rabu (18/11/2020) petang. (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pusat Teritorial TNI AD (Pusterad) menggelar sarasehan dengan media massa se-Indonesia di Hotel Horison Ultima Bekasi, Rabu (18/11/2020) petang.

Acara yang mengusung tema "Bersama Membangun Negeri" ini diharapkan bisa menjaga stabilitas nasional.

"Kegiatan ini untuk semakin mempererat sinergitas TNI AD dengan media massa untuk bersama memberikan terbaik untuk Indonesia," ujar Danpusterad Letjen TNI Wisnoe Presetja Boedi.

Menurut Wisnoe, kehadiran informasi sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat. Sebab pada zaman sekarang informasi di media sosial makin tak terbendung

Untuk itu ia berharap agar media massa tetap memberikan informasi berimbang dan bersama menangkal hoaks.

Sehingga berita yang disajikan dengan cepat dan akurat tersebut bisa menjadi acuan pertimbangan kebijakan.

Wisnoe-Presetja-Boedi-2.jpg

"Selain memberikan informasi yang cepat dan akurat, media massa  diharapkan bisa meluruskan kabar-kabar hoaks di masyarakat sehingga stabilitas tetap terjaga," ujar mantan Pangdam V/Brawijaya ini.

Dalam kesempatan itu Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Widodo Muktiyo menjelaskan bila hasil  pertemuan diharapkan dapat memompa penyebaran informasi dengan kolaborasi yang baik antara TNI AD dan media massa.

"Media massa merupakan pilar keempat dalam demokrasi sehingga perannya sangat penting dalam memajukan kehidupan bangsa dalam segala aspek. Dan ini perpaduan yang kuat," ujar Widodo.

Begitu juga dengan teknologi yang mengalami kemajuan pesat di mana membuat informasi tersebut mudah disebarkan. Meski diakui Widodo bila di beberapa daerah di Indonesia belum makaimal.

"Ada beberapa daerah yang belum terjangkau maksimal salm era digital ini namun pemerintah akan berupaya agar penyebaran teknologi ini menyebar rata," lanjut Widodo.

Ketua Dewan Pers M Nuh dalam sarasehan ini menjelaskan bila peran jurnalistik dalam menggali informasi untuk disajikan kepada masyarakat harus aktual, faktual, dan berimbang. Yang tidak kalah penting yakni menguasi bahasa sehingga tidak terjadi miss komunikasi.

"Bahasa yang digunakan menunjukkan derajat orang tersebut. Jangan sampai dampak dari berita tersebut tidak membuat masyarakat semakin pintar," kata M Nuh.

Maka, dalam dunia pers perlu dilakukan uji kopetensi wartawan, sehingga dari hasil tersebut bisa melahirkan para jurnalistik yang handal dan beretika.

Pernyataan M Nuh tersebut diperkuat oleh pakar jurnalistik dari Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Abie Besman.

Ia menjelaskan, karya jurnalistik harus bisa dipertanggungjawabkan. Dan itulah yang membedakan antara karya jurnalistik dengan media sosial.

"Berita adalah informasi yang terkonfirmasi, sehingga jangan sekadar katanya-katanya. Sehingga tidak ada yang merasa dirugikan," kata Abi.

Masih menurut Abi bila dulu untuk mendapatkan informasi sangatlah sulit, namun untuk zaman sekarang seorang jurnalis harus pandai menyaring informasi, sebab begitu mudah sumber informasi tersebut bermunculan.

"Kini ketika kita menerima informasi, filternya ada di kepala kita, sehingga media massa harus bisa menjadi dokter yang bagus. Sehingga ketika masyarakat mendapat informasi dari media sosial mereka bisa melakukan cek di media massa bila tidak ada berita tersebut berarti kemungkinan besar hoaks," tegas Abi.

Kapendam V/Brawijaya Kolonel Arm Imam Haryadi, yang  menghadiri acara tersebut menjelaskan bila dengan materi yang diberitakan para nara sumber nantinya bisa diterapkan  di wilayah masing-masing.

"Kegiatan ini diikuti seluruh dinas penerangan kodam dan korem se-Indonesia. Diharapkan ke depan sinergitas dengan media massa bisa semakin erat dan masyarakat mendapatkan informasi yang benar," ujar Imam. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES