Indonesia Positif

Geliat Kelompok Tani di Kota Batu Saat Pandemi

Kamis, 19 November 2020 - 08:19 | 103.88k
Pendampingan dan pembinaan kelompok terus dilakukan secara periodik. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Pendampingan dan pembinaan kelompok terus dilakukan secara periodik. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Sektor pertanian setidaknya telah membuktikan kehandalannya sebagai penopang ekonomi di masa pandemi. Saat ekonomi Indonesia mengalami kemandegan, pertanian justru mengalami pertumbuhan. Termasuk  kinerja sektor pertanian selama pandemi juga mengalami kenaikan.

Namun demikian sudah pasti masih banyak tantangan di sektor pertanian ke depan yang harus dihadapi, diantaranya memastikan ketersediaan pangan masyarakat, dan memperkuat cadangan pangan nasional. Peningkatan kesejahteraan petani dan regenerasi pertanian tetap mjadi prioritas. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, banyak sayuran yang bisa dipanen setelah 20 hari masa tanam. Ada juga yang satu bulan, sehingga bisa menghemat pengeluaran rumah tangga. Indonesia kaya dengan sumber daya pangan lokal, yang bisa mendukung kemandirian pangan, terlebih menghadapi melemahnya ekonomi akibat pandemi Covid-19. Untuk itu, bertani di pekarangan rumah menjadi pilihan yang sangat sesuai.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi mengurai tentang manfaat Pekarangan Pangan Lestari apabila lahan pekarangan dikelola serius dapat menambah pendapatan keluarga. Bisa dikonsumsi sendiri. Kelebihan hasil bisa dijual.

Peran penyuluh dituntut untuk terus mendampingi petani di lapangan. Oleh sebab itu, penyuluh yang pintar akan membuat petani ikut pintar.

Kehadiran para penyuluh kini tidak hanya difungsikan sebagai Sumberdaya Manusia dalam proses intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi pertanian, namun juga diharapkan dapat berkembang sebagai motivator komunitas pertanian yang kini mulai diminati juga oleh kalangan muda.

Balai Penyuluh Pertanian Kostratani Batu, Kota Batu Malang, ikut mendampingi Kelompok Tani Rukun Mulyo Kampung Berseri Kelurahan Songgokerto, untuk mengembangkan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang diinisiasi oleh Walikota, dengan mengolah pekarangan masing-masing sehingga dapat menghasilkan sayuran untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

Di sini ada ada 20 rumah tangga binaan, dan semuanya sudah berhasil memanfaatkan pekarangannya. Sebagai bukti, mereka sudah melakukan panen, meskipun baru dalam tahaf untuk dikonsumsi sendiri. 

Abidin sebagai Ketua Kelompok Tani Rukun Mulyo Kampung Berseri Kelurahan Songgokerto,
bahkan sudah mendapat banyak manfaat dari tanaman pekarangan, seperti cabai, seledri, bayam dan kangkung. Setelah panen hasilnya tentu bisa menopang pangan keluarga dan tetangganya, termasuk kelebihan panennya,  Bahkan, pada pandemi Covid-19 ini, hasil panen makin laris, karena yang beli masyarakat sekitarnya, dan tahu proses penanamannya.  

Kepala Dinas Pertanian Kota Batu Ir. Sugeng Pramono, mengharapkan Desa dan Kelurahan lain di Kota Batu dapat mencontoh kegiatan tersebut dan diharapkan pula para pengelola yang tergabung dalam Kelompoktani  agar terus melakukan koordinasi dengan penyuluh. 

Sementara Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, sebagai UPT Badan PPSDMP terdekat, sudah pasti akan ikut mendukung kegiatan di Kelompok Tani Rukun Mulyo Kampung Berseri Kelurahan Songgokerto.

"Kita memiliki Widyaiswara - widyaiswara dengan berbagai disiplin ilmu yang siap terjun untuk mengabdi kapanpun saat dibutuhkan selain kontribusi sarana dan bahan untuk kegiatan kelompok seperti Budamber,  kompos dan mensin tetas keliling beserta telurnya," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES