Indonesia Positif

Mahasiswa Ners UM Jember Bagikan Tips Atasi Asam Urat kepada Warga

Rabu, 18 November 2020 - 17:57 | 51.36k
Mahasiswa ners UM Jember memeriksa asam urat salah satu warga Jember. (Foto: Disa Yulistian/AJP)
Mahasiswa ners UM Jember memeriksa asam urat salah satu warga Jember. (Foto: Disa Yulistian/AJP)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Karena itu, sejumlah mahasiswa Praktik Profesi Ners Departemen Keperawatan Komunitas Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) melakukan inovasi terhadap masyarakat di wilayah Kecamatan Umbulsari dan Sumberbaru, Jember dalam pengendalian asam urat. 

Ana, salah satu mahasiswa peserta praktik profesi menerangkan, dengan berbagai inovasi yang dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka terjadi peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia.

Menurutnya, hal tersebut memberikan dampak tersendiri dalam upaya peningkatan derajat kesehatan penduduk. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa inovasi tersebut dilaksanakan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengkajian, kemudian menentukan masalah keperawatan dan menyusun rencana tindakan. 

Berdasarkan data yang terkumpul di wilayah kecamatan Umbulsari dan Sumberbaru, sebagian besar masalah kesehatan yang diderita yaitu asam urat. 

"Asam urat sendiri merupakan suatu kondisi yang bisa menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Semua sendi di tubuh berisiko terkena asam urat, tetapi sendi yang paling sering terserang adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki. Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah menyerang laki-laki, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun," jelas Ana, Rabu (18/11/2020).
 
Ana berharap, dari kegiatan itu masyarakat lebih memahami tentang penyebab, tanda gejala, dan cara mengobati asam urat. 

"Selain itu pendidikan kesehatan menjadi faktor pendukung keberhasilan dari setiap tindakan yang diberikan," tuturnya.

Rekan Ana, Fitri menjelaskan, salah satu cara menurunkan kadar asam urat yaitu dengan mengkonsumsi air rebusan daun salam.

Daun salam dapat dikonsumsi setiap satu kali sehari dan setiap hari.

"Secara ilmiah daun salam yang digunakan adalah daun yang masih segar atau yang sudah dikeringkan. Daun salam memiliki kandungan tanin, flavonoid, alkaloid, dan minyak atsiri yang terdiri dari sitratdan eugenol. Daun salam mampu memperbanyak produksi urin (diuretik) sehingga dapat menurunkan kadar asam urat darah," ujar Fitri menjelaskan.

Masih kata Fitri, upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan asam urat seperti nyeri pada daerah sendi yaitu dengan melakukan kompres hangat dan pijatan pada daerah nyeri.

"Evaluasi yang akan dilakukan yaitu setelah 7 hari konsumsi air rebusan daun salam, dimana akan melakukan cek kadar asam urat serta menilai pengetahuan, sikap serta perilaku masyarakat setempat setelah diberikan pendidikan kesehatan," tambah mahasiswa Praktik Profesi Ners Departemen Keperawatan Komunitas UM Jember itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES