Peristiwa Daerah

Komunitas Sahabat Canthing Beri Pelatihan Membatik Warga Parangkusumo Bantul

Rabu, 18 November 2020 - 21:34 | 61.58k
Peserta pelatihan membatik yang digelar Sahabat Canthing bersama hasil karyanya. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Peserta pelatihan membatik yang digelar Sahabat Canthing bersama hasil karyanya. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAKomunitas Sahabat Canthing, memberikan pelatihan membatik kepada anak-anak dan ibu-ibu PKK di kawasan pantai Parangkusumo Kretek Bantul. Pelatihan ini bertujuan memberikan alternatif kegiatan positif bagi anak-anak, sekaligus pilihan kegiatan ekonomi kreatif bagi ibu-ibu.

Pelatihan yang digelar sejak 5 hingga 18 November 2020 diikuti 20 anak-anak dan 20 ibu-ibu PKK di Dusun Mancingan Parangtritis Kretek Bantul. Bertempat di Aula Betako Merpati Putih, peserta mendapat pelatihan teknik dasar membatik hingga membuat batik tulis,  cap, dan kombinasi.

Ditemui disela-sela penutupan kegiatan Rabu (18/11/2020). Koordinator Komunitas Sahabat Canthing Yasinta Leila mengatakan, awalnya kegiatan ini ditujukan untuk anak-anak karena kegiatan mendapat bantuan dari Kementerian Pendidikan Nasional.

Namun melihat minat yang besar dari ibu-ibu, maka sasaran peserta kegiatan diperluas. Dengan harapan dapat bersinergi dengan kegiatan pariwisata, mengingat sebagian besar peserta merupakan pelaku wisata. Seperti pedagang cinderamata serta pemilik warung makan dan penginapan.

"Hasil karya ibu-ibu dapat langsung dijual sebagai cinderamata," jelas Yasinta.

Sejak berdiri pada tahun 2018, Komunitas Sahabat Canthing sudah melakukan kegiatan serupa di Gunung Kidul, Sleman, Kota Jogja, Boyolali dan Magelang. Setelah mendapat pendampingan, Desa Petir di Gunung Kidul dan Terban di Kota Jogja menjadi desa dan kampung batik.

Supartilah (49), salah satu peserta mengaku baru pertama mengikuti pelatihan membatik. Karena baru pertama kali digelar pelatihan membatik selama puluhan tahun dirinya tinggal di kawasan Pantai Selatan Kabupaten Bantul ini. Sehingga dirinya antusias mengikuti kegiatan pelatihan.

Ia mengaku tidak mengalami kesulitan dalam membuat kain batik saat pelatihan membatik oleh Komunitas Sahabat Canthing. Pemilik warung makan ini bertekad akan membuat batik untuk dijual sebagai cinderamata. Sebab selama ini cinderamata batik yang dijual berasal dari Beringharjo bahkan Solo dan Pekalongan. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES