Peristiwa Daerah

Kupas Isu Strategis, Dimas Oky Nugroho Ajak Milenial Malang Kopdar Produktif

Rabu, 18 November 2020 - 20:04 | 56.06k
Chairman of Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho berbicara isu-isu strategis di hadapan Milenial Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Chairman of Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho berbicara isu-isu strategis di hadapan Milenial Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Perkumpulan Kader Bangsa di bawah besutan Dimas Oky Nugroho menggelar kopi darat (kopdar) bersama kalangan milenal Kota Malang.

Chairman of Perkumpulan Kader Bangsa itu melibatkan perwakilan pemuda dari berbagai kalangan, yakni akademisi, organisasi mahasiswa, pengusaha muda, hingga aktivis kampus, di Sebelah Dua Belas Cafe, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang, Rabu (18/11/2020).

Pria yang akrab disapa Bang Don itu mengatakan, kegiatan perkumpulan ini adalah dalam rangka road show rutin dari kota ke kota. Sebelumnya, kopdar pemuda juga dilaksanakan di Bandung.

Bang Don mengajak kalangan muda Kota Malang jeli membaca peluang dan tantangan di era digital. Perkembangan zaman berubah sering dengan imbas pandemi Covid-19.

"Jangan masuk ke jalur-jalur konvensional. Sudah saatnya anak muda menguasai dunia digital. Syiar kebaikan dan menyalurkan energi positif bisa lewat dunia digital," ujarnya.

Peraih penghargaan Emerging Indonesian Political Leaders di Australia itu berharap kaum muda berani menjemput dan masuk ke dalam sektor pengembangan ekonomi kreatif.

Menurutnya, era saat ini masyarakat tidak bisa hanya bersandar pada negara dan pemerintah. Sebagai insan kreatif milenal, kaum muda seyogyanya terjun dalam sektor-sektor strategis yang dibutuhkan umat.

"Kita bisa memanfaatkan teknologi yang canggih. Ayo mulai membangun sinergi positif dengan paling tidak memanfaatkan jaringan yang kita punya," tukasnya.

Ia menyontohkan, pemanfaatan digital di media sosial menjadi salah satu peluang yang dapat dijadikan akses menuju ekonomi kreatif.

Pemuda bisa berdakwah, berbisnis, memperkuat jaringan dan melebarkan gerakan sosial melalui akun media sosial yang dimilikinya.

Bang Don memaparkan, masalah terbesar yang dihadapi negara ini adalah soal kekuatan validitas data.

"Problem terbesar kita adalah data. Kenapa ini menjadi masalah besar? karena masih ada ego sektoral, dan itu penyakit sejak dulu. Setiap kementerian, Pemda, institusi, punya program sendiri yang kadang tidak valid dan sinkron datanya. Ini problem dan tantangan kita bersama," beber pria berkacamata itu.

Dijelaskannya, pemuda dengan menjadi pengusaha tidak semerta-merta menafikan peran Apartur Sipil Negara (ASN).

Namun kata dia, menjadi pengusaha adalah salah satu pilihan tepat. Sebab, pengusaha belajar memiliki jiwa-jiwa entrepreneur yang mengedepankan kreativitas, Inovasi, jaringan, punya langkah yang jelas dan perhitungannya rigit.

"Menjadi pengusaha itu sikap mental yang mampu melatih kita kebal membaca tantangan dan peluang. Itu yang ingin saya tekankan," tegasnya.

Bersama kalangan Milenial Malang, Dimas Oky Nugroho mengajak pemuda menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Persatuan bangsa mutlak dijaga dan digaungkan di pentas-pentas kepemudaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES