Satu Tahun Dinaungi Sengketa, Begini Kondisi Wisma Persebaya

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Satu tahun lamanya Persebaya Surabaya bersengketa dengan Pemkot Surabaya atas lapangan dan Wisma Persebaya di Karanggayam.

Senin (16/11/2020) status kepemilikan properti tersebut akhirnya sah jatuh ke Persebaya, hal tersebut setelah Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya menolak banding yang diajukan Pemkot.

Rabu, (18/11/2020) TIMES Indonesia mencoba melihat langsung keadaan lapangan yang telah mencetak banyak pemain tim nasional itu.

Nampak dari sisi luar gedung bagian timur dibatasi menggunakan pagar seng. Plakat wisma juga tertutupi oleh tanaman liar yang menjalar ke hampir seluruh halaman depan.

Masuk ke dalam gedung, kesan tak terawat mendominasi wisma Karanggayam. Terlihat lemari koleksi piala kejayaan Persebaya yang tertutupi debu dan jaring laba-laba.

Memasuki area lapangan lebih parah lagi, rumput dan tanaman liar tumbuh subur menutupi papan skor dan gawang yang sudah berkarat. Permukaan lapangan bola yang seharusnya rata dengan rumput berkualitas tinggi, justru ditumbuhi pepohonan.

Tribun yang dulu menjadi tempat bagi pendukung untuk bernyanyi dan menari kala kompetisi internal digelar, kini tinggal kenangan. Pemkot Surabaya memang membongkarnya pada Juli 2019.

Karanggayam sudah seperti kawah Candradimuka bagi para pemain muda Persebaya. Dari sinilah, bibit-bibit unggul seperti Eri Irianto (alm), Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, Mat Halil, Rendi Irawan dan banyak lagi pemain lahir dan dibina.

Sejak puluhan tahun yang lalu di lapangan dan Wisma Persebaya Karanggayam, kompetisi internal Persebaya Surabaya merupakan ajang bergengsi bagi anak-anak Surabaya yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement