Peristiwa Daerah

Dinas Kesehatan Yogyakarta Ingatkan Masyarakat Waspadai DBD

Rabu, 18 November 2020 - 13:18 | 50.83k
Ilustrasi - Nyamuk Aedes aegypti (FOTO: Humas UGM for TIMES Indonesia)
Ilustrasi - Nyamuk Aedes aegypti (FOTO: Humas UGM for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Memperingati Hari Kesehatan Nasional atau HKN 2020 yang jatuh setiap tanggal 12 November tahun ini, WMP Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Yogyakarta mengajak masyarakat untuk bersama-sama lebih waspada terhadap DBD dan penyakit lainnya. Untuk HKN kali ini mengangkat tema 'Satukan Tekad Menuju Indonesia Sehat'.

Dalam HUT HKN 2020, WMP Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Yogyakarta  menggelar talk show bertajuk 'Perluasan Manfaat Wolbachia dan Kewaspadaan terhadap Demam Berdarah di Musim Penghujan' yang akan berlangsung pada 18 November 2020, di Star Jogja 101.3 FM.

Nah, secara Nasional kasus dengue mengalami kenaikan, hingga 27 Oktober 2020 lalu, data Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan kasus dengue hingga mencapai 93.178 kasus dengan 645 kasus kematian

Prof dr Adi Utarini PhD selaku Peneliti Utama WMP Yogyakarta, mengatakan selama ini banyak cara yang telah dilakukan untuk menekan DBD, mulai dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), 1 Rumah 1 Jumantik, dan fogging. Saat ini di Kota Yogyakarta, untuk melengkapi berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut, WMP Yogyakarta melakukan pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia untuk mengurangi kasus DBD.

“Kami mengembangkan teknologi Wolbachia, yang telah terbukti efektif menghambat replikasi virus Dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti. Manfaat nyamuk ber-Wolbachia yang telah dirasakan oleh warga di wilayah pelepasan saat penelitian inilah yang selanjutnya kami perluas sebarannya ke wilayah yang belum mendapat nyamuk ber-Wolbachia,” papar Prof. Uut dalam rilisnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (17/11/2020)

Menurutnya penelitian selama 3 tahun ini telah menunjukkan hasil efikasi Wolbachia, bahwa Wolbachia efektif menurunkan 77 persen kejadian dengue di area intervensi dibandingkan dengan di area pembanding.

“Setelah penelitian pengendalian dengue tersebut berakhir, saat ini kami bersama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sedang melakukan perluasan manfaat Wolbachia di area intervensi di Kota Yogyakarta. Ribuan ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dititipkan di rumah penduduk, kurang lebih selama 4 – 6 bulan, hingga persentase Wolbachia established di 60 persen,” jelasnya

Saat ini, perluasan manfaat Wolbachia melalui penitipan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia di rumah penduduk dan fasilitas umum sudah berlangsung di 29 Kelurahan di 15 Puskesmas pada area kontrol di Kota Yogyakarta. Setelah pelepasan Wolbachia, akan dilanjutkan dengan monitoring persentase Wolbachia di area pelepasan.

Selain itu WMP Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dan Puskesmas sebagai mitra kegiatan, mengembangkan data dan informasi secara bersama-sama agar pelaksanaan perluasan manfaat Wolbachia berjalan dengan efisien.

Salah satu data dan informasi yang dibagikan yaitu data monitoring kasus demam berdarah, sehingga nantinya bisa dilihat bagaimana dampak pelepasan Wolbachia terhadap penurunan kasus dengue. Meski di Kota Yogyakarta sudah mendapatkan intervensi teknologi Wolbachia yang efektif menurunkan dengue, namun masyarakat masih perlu senantiasa waspada.

Entomology Team Leader WMP Yogyakarta, Warsito Tantowijoyo, PhD, menyampaikan di musim penghujan biasanya terjadi kenaikan populasi nyamuk. Hal ini ditambah dengan fenomena La Nina di Bulan November yang berpengaruh terhadap tingginya curah hujan di Indonesia. "Di musim penghujan, banyak genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk," tuturnya

Uut sapaan akrab Prof. Adi Utarini menambahkan, dari aspek manusianya untuk mencegah dengue adalah dengan menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dengan asupan gizi yang seimbang, olah raga rutin, dan istirahat yang cukup.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Drg. Yudiria Amelia, mengatakan memasuki musim penghujan ini, Dinas Kesehatan mengingatkan seluruh Puskesmas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap dengue.

"Dinas Kesehatan juga sudah bersurat kepada Camat dan Lurah melalui Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan oleh Walikota atau Sekda, meghimbau gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," ungkapnya

Yudi juga menghimbau kepada masyarakat, jika ada gejala DBD atau Covid-19 langsung datang ke fasilitas kesehatan terdekat, agar mendapat tindakan medis segera. Selain itu, menurutnya, masyarakat juga perlu tetap menjalankan protokol kesehatan.

"4M untuk Covid- 19 yakni (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan) dan 4M DBD (Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk)," papar Yudi perwakilan Dinas Kesehatan Yogyakarta dalam HKN 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES