Peristiwa Nasional

Kembangkan Sektor Pangan, Presiden Jokowi Dukung Inisiatif Skema ICL Kadin

Rabu, 18 November 2020 - 12:51 | 33.09k
Presiden Jokowi saat membuka JFSS kelima yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia secara virtual pada Rabu (18/11). (FOTO: Tangkapan layar YouTube Kadin Indonesia)
Presiden Jokowi saat membuka JFSS kelima yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia secara virtual pada Rabu (18/11). (FOTO: Tangkapan layar YouTube Kadin Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengembangan sektor pangan nasional membutuhkan cara-cara baru yang inovatif yang bisa meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan pangan berkualitas dengan harga terjangkau yang memperbaiki daya dukung lingkungan dan memberikan ksejahtertaan bahi para petani di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) saat membuka Jakarta Food Security Summit (JFSS) Kelima yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia secara virtual pada Rabu, (18/11/2020).

Presiden Jokowi menjelaskan, saat ini banyak negara di dunia yang menyadari pentingnya pengembangan sektor pangan. Hal ini bukan hanya untuk merespons kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat pandemi Covid-19 tapi juga karena melonjaknya populasi penduduk di seluruh Indonesia sehingga kebutuhan pangan meningkat.

Presiden Jokowi menambahkan, saat ini hampir setengah jumlah penduduk di dunia di kawasan Asia dan tiga negara dengan penduduk terbesar adalah Tiongkok, India, dan Indonesia.

“Situasi ini membuka peluang yang menjanjikan bagi sektor pangan, kebutuhannya sangat besar, pasarnya sangat besar, dan akan terus tumbuh,” tutur Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi berharap para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia menjadi bagian dalam cara-cara baru yang inovatif. Inisiatif Kadin Indonesia berupa skema Inclusive Closed Loop (ICL) perlu untuk terus dikembangkan, terutama dalam mengembangkan kemitraan antarpemangku kepentingan yang saling membutuhkan dari hulu sampai hilir.

“Saya mendukung berbagai inisiatif kolaboratif yang melibatkan petani, koperasi, perbankan, dan juga offtaker, beberapa inisitiatif kolaboratif seperti hortikultura di Garut dan industri minyak sawit di berbagai daerah perlu terus diperbarui agar produktiviats dan nilai tambah petani semakin meningkat,” ujar Presiden Jokowi

Presiden RI Jokowi meminta skema ICL perlu direplikasi ke daerah-daerah lain untuk memperkuat inisiatif kolaboratif produktif sektor pangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES