Peristiwa Daerah

Kepala Bakesbangpol Jatim: Pancasila adalah Panduan Berpolitik Santun

Rabu, 18 November 2020 - 08:52 | 62.69k
Kepala BAKESBANGPOL Jawa Timur, Jonathan Judianto. (Foto: dok. Bakesbangpol Jatim)
Kepala BAKESBANGPOL Jawa Timur, Jonathan Judianto. (Foto: dok. Bakesbangpol Jatim)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Perkembangan teknologi semakin hari kian meningkat. Selain memberikan dampak positif, tak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi juga menyumbang cukup banyak efek negatif. Pancasila sebagai dasar negara menjadi penting untuk menyaring segala dampak negatif yang ditimbulkan terutama dalam perkembangan politik tanah air. Kepala Bakesbangpol Jawa Timur, Jonathan Judianto, mengatakan Pancasila tak dapat dilepaskan dengan masalah politik.

”Bahkan, Pancasila adalah panduan bagaimana kita berpolitik santun, baik, berakhlak mulia, dan berpolitik dengan nilai-nilai moral yang tinggi,” ujar Jonathan saat mengisi sambutan di pembukaan acara “Kegiatan Penguatan Etika Politik yang Santun dan Bermartabat” pada hari Jumat (13/11/2020) lalu  di Whiz Capsule Hotel Grand Bromo, Desa Watulumpang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolingo, Jawa Timur.

Menurut Jonathan, Pancasila merupakan panduan masyarakat Indonesia dalam berpolitik, maka di dalamnya terkandung etika-etika politik yang harus di-ejawantah-kan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak yang berpikiran bahwa politik tidak hanya berada pada penguasa negara namun rakyat juga sering melakukan tindakan politik. Seperti perdagangan, sosial, ekonomi dan lainnya.

”Politik itu sendiri adalah kegiatan untuk menentukan dan melaksanakan tujuan negara. Ibarat kita berlayar, politik itu berupa juru mudi, sedangkan Pancasila berupa kapalnya dan segala perangkat di dalamnya, seperti navigasi, mesin, kemudi dan sebagainya. Nahkoda / jurumudi tak akan banyak berbuat, jika salah satu yang ada di dalam kapal itu mengalami gangguan,” jelasnya.

Dalam sambutan singkatnya, Jonathan juga menjelaskan bahwa etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan  buruk  pada  nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, nilai  kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan  dan nilai keadilan. Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila tersebut, tetapi bagaimana meninggikan nilai-nilai yang ada menjadi suatu hal yang lebih memberikan manfaat kepada yang lain. Etika Pancasila berbicara tentang nilai-nilai yang  sangat mendasar dalam kehidupan manusia.

”Penanaman nilai-nilai pancasila tersebut paling efektif adalah melalui pendidikan dan media. Pendidikan informal di keluarga harus menjadi landasan utama dan kemudian didukung oleh pendidikan formal di sekolah dan non-formal di masyarakat. Media harus memiliki visi dan misi mendidik bangsa dan membangun karakter masyarakat yang maju, namun tetap berkepribadian indonesia,” papar Jonathan.

Acara Penguatan Etika Politik, juga diisi dengan pemaparan materi oleh beberapa narasumber yakni, Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, KABID HUMAS POLDA Jawa Tmur, Dr. Hj. Siti Marwiyah, M.Si selaku Wakil Rektor II UPM Probolinggo,  Imam Sucahyo, S.IP.,M.AP, selaku Dekan Fisip Upm Probolinggo yang dipandu oleh Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo selaku Moderator. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari dihadiri oleh 150 orang peserta yang berasal dari tokoh agama/tokoh masyarakat, ORMAS, LSM, dan Mahasiswa/generasi muda di Kabupaten Probolinggo dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES