Peristiwa Daerah

Komentari Rizieq Shihab, Gus Nuril: Banyaknya Pengikut tidak Jaminan Menjadi Imam

Selasa, 17 November 2020 - 23:58 | 282.44k
KH. Nuril Arifin Atau akrab disapa Gus Nuril, pengasuh Pondok Peaantren Soko Tunggal Semarang. (FOTO: Mushonifin/TIMES Inodnesia)
KH. Nuril Arifin Atau akrab disapa Gus Nuril, pengasuh Pondok Peaantren Soko Tunggal Semarang. (FOTO: Mushonifin/TIMES Inodnesia)

TIMESINDONESIA, SEMARANGKH. Nuril Arifin atau Gus Nuril pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal Kota Semarang, Jawa Tengah menyayangkan isi ceramah Rizieq Shihab saat gelaran maulid nabi SAW dan pernikahan putrinya di Petamburan Jakarta Selatan beberapa waktu.

"Kita diajarkan untuk saling menghargai kepada semua seluruh lapisan masyarakat yang menjadi warga negara Indonesia, maka prinsip jawa mengatakan "ajining diri iku ono ng lathi", berharganya diri ini itu karena ucapan kita. "Ajining rogo ono ing busono", berharganya raga ini terlihat dari pakainnya," ujarnya pada Selasa (16/11/2020).

Gus Nuril juga menganggap Rizieq Shihab yang tidak menghargai pemerintah dan masyarakat Indonesia pada umumnya karena mengadakan pesta pernikahan yang cukup besar di tengah-tengah kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menerapkan PSBB transisi untuk mencegah penularan Covid-19.

"Dalam kondisi yang kayak begini, semua mengharu biru, 900 triliun dihabiskan oleh negara untuk menanggulangi pandemi. Di Jakarta PSBB buka tutup dan menghabiskan dana yang luar biasa, banyak orang tak bisa bekerja, banyak orang stres, dan banyak orang mati karena pandemi," ucapnya.

Selain itu, Gus Nuril juga menyesalkan beberapa sikap pemerintah daerah yang tidak sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat dalam penanganan pandemi ini.

"Saya melihat banyak pemerintah daerah yang kurang konsekuen dengan kebijakan pemerintah pusat. Saya melihat sistem otonomi daerah saat ini memberikan ruang bagi banyak pemeritah daerah berimprovisasi dalam penanganan pandemi ini," tegasnya.

Di sisi lain, sambung Gus Nuril, ada pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk melakukan provokasi melawan kebijakan pemerintah.

"Sekarang kita lihat, orang yang ditokohkan sebagai tokoh agama, Muhammad Rizieq Shihab, tidak ada kontrol lagi mengatakan TNI kurang ajar, mengatakan Polisi melindungi "lonthe". lha ini gimana, dia yang mengaku keturunan Rasulullah justru bertolak belakang dengan akhlaq Rasul itu sendiri," sambungnya.

Dia membandingkan kehabatan akhlaq Nabi Muhammad SAW yang menurutnya setara dengan 1000 Nabi lainnya, berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan Rizieq Shihab.

"Lha Habib Rizieq ini sekarang malah mencaci maki TNI-Polri yang berjasa menjaga negara. Banyaknya pengikut tidak jaminan menjadi imam, saya ingatkan itu," pungkas Gus Nuril. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES