Persoalan Sampah dan Banjir Harus Menjadi Perhatian Kelana-Astutik

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Persoalan banjir dan sampah adalah persoalan yang saling berkaitan. Hj. Isma Diyah, Ketua Muslimat Mlagi Ngapan, Tanggulangin, meminta pasangan Kelana-Astutik, untuk mengalolasikan anggaran pembinaan dan edukasi masyarakat dalam kesadaran kebersihan lingkungan.

Menurut Isma, sepanjang sungai di sekitar rumahnya, masih terdapat sampah berserakan.  Hal tersebut membuat aliran air tidak lancar, bau tidak sedap hingga dan menimbulkan potensi banjir. Kesadaran masyarakat masih rendah dan perlu dilakukan edukasi, agar tidak membuang sampah sembarangan lagi.

"Sampah di sungai Mlagi ini didominasi oleh sampah plastik sisa bungkus makanan dan juga sampah rumah tangga lainnya. Ini akibat dari minimnya kesadaran warga. Karena itu harus ada edukasi khusus," ujar Isma.

Menurut dia,  membuang sampah ke sungai masih menjadi perilaku masyarakat. Makanya diperlukan campur tangan pemerintah. Ia berharap jika kelak mendapat amanah Dwi Astutik dan Kelana Aprilianto harus memiliki perhatian terhadap persoalan tersebut.

"Kami berharap jika Bunda Dwi dan Pak Kelana diamanati ke Pendopo, bisa memprogram edukasi untuk meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan," katanya.

Sementara itu, Cawabup Dwi Astutik, menyampaikan pihaknya akan mengakomodir keinginan Ibu-ibu Muslimat soal banjir dan sampah. Ia melihat keinginan itu sangat positif dan mulia, karena untuk kepentingan masyarakat Sidoarjo. "Semoga semangat mendukung saya dan Pak Kelana (Kelana-Atutik) terus terjaga hingga tanggal 9 Desember mendatang. Sehingga kami berdua bisa mewujudkan harapan Ibu-ibu Muslimat," tutur Dwi Astutik.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement