Peristiwa Daerah

Pelaku UMKM Sumedang: Cemilan Klontong Ciledre Ingin Masuk Pasar Modern

Selasa, 17 November 2020 - 17:49 | 51.03k
Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan Praktekan Proses Pengolahan Produk UMKM Cemilan Tradisional Klontong (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan Praktekan Proses Pengolahan Produk UMKM Cemilan Tradisional Klontong (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMEDANG – Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang telah tergabung dalam wadah Asosiasi UMKM Kabupaten Sumedang, Otong Wahyudin (50) mengaku tak kurang dari 20 tahun dirinya memproduksi makanan ringan khas tradisional bernama 'Klontong'.

Pria asal Dusun Ciledre, Desa Cibubuan, Kecamatan Conggeang Sumedang, Jawa Barat ini mengatakan, Klontong yang juga cemilan dari bahan baku beras ketan putih, gula putih dan gula merah itu, tak hanya diproduksi dirinya namun hampir semua warga Dusun Ciledre.

"Sekitar 25 Kepala Keluarga (KK) Dusun Ciledre Conggeang setiap harinya membuat Klontong dan ini dilakukan turun temurun," ujar Otong kepada TIMES Indonesia dalam kegiatan Bazar UMKM di Exit Tol Cisumdawu, Desa Licin, Cimalaka, Sumedang, Selasa (17/11/2020). 

Menurut Otong, kendati ditengah pandemi Covid-19 produksi Klontong tetap berjalan. "Alhamdulillah, sejak awal pandemi kami terus memproduksinya, tak seperti didunia bisnis lain begitu terasa dampak dari pandemi ini," ucap Otong. 

Kendati demikian, sambung Otong, yang jadi persoalan adalah Klontong produksinya belum bisa masuk pasar modern seperti di mall, swalayan dan lainnya. "Sejauh ini pemasarannya hanya sampai ke toko makanan eceran biasa bahkan, mengandalkan pesanan dari mulut ke mulut saja," tuturnya. 

Otong berharap, melalui Asosiasi UMKM Sumedang bersama pemerintah daerah sejatinya dapat meningkatkan produksi Klontong terus meningkat. Terlebih, proses pemasarannya pun dapat dipermudah. 

"Kami juga berharap adanya wawasan agar kemasan produk bisa lebih menarik dan bagaimana caranya agar bisa masuk di pasar modern," pungkas Otong. 

Sementara itu, Ketua Asosiasi  UMKM, Titus Diah yang juga Wakil Ketua DPRD Sumedang mengatakan, tercatat 1.300 pelaku usaha se-Kabupaten Sumedang telah tergabung dalam Asosiasi UMKM dan terdapat 150 jenis produk UMKM. 

"Kegiatan bazar ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para pelaku UMKM bahkan dijadikan sarana promosi. Terlebih, kehadiran Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan pada kesempatan ini menjadi tanda adanya keberpihakan pemerintah daerah terhadap pelaku UMKM," ujar Titus. 

Tak hanya itu, sambung Titus, peran Asosiasi UMKM bersama Pemkab Sumedang dalam upaya meningkatkan produk UMKM akan terus bersinergi dan berkelanjutan. 

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan menyatakan, bahwa UMKM dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi masyarakat. Baik dalam bidang produksi, distribusi maupun jasa.

Bahkan, memiliki dampak langsung terhadap pendapatan daerah yang akhirnya berpengaruh positif adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

"Pemberdayaan dan pengembangan UMKM harus terus ditingkatkan, bahkan diperlukan langkah nyata dalam mempertahankan para pelaku UMKM untuk terus berwirausaha. 

Oleh sebab itu, Pemkab Sumedang melalui dinas terkait berupaya seoptimal mungkin memberikan dukungan penuh bagi pelaku UMKM guna memfasilitasi pemasaran, peningkatan produksi, SDM dan yang lainnya. (*)

"Demi terwujud iklim usaha industri yang kondusif, peningkatan sentra ekonomi berbasis potensi lokal, perluasan kesempatan kerja dan produktivitas," tuntas Wabup Erwan Setiawan kepada TIMES Indonesia terkait pembinaan UMKM di Kabupaten Sumedang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES