Peristiwa Daerah

Kepala BNNK Morotai Berganti, Sinergitas dengan Pemda dan Stakeholder Sangat Diharapkan

Selasa, 17 November 2020 - 16:57 | 65.57k
Pelantikan dan pengambilan sumpah kepala BNNK Morotai oleh Kepala BNN Malut. (FOTO: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)
Pelantikan dan pengambilan sumpah kepala BNNK Morotai oleh Kepala BNN Malut. (FOTO: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Bertempat di Ruang Sidang DPRD Morotai,  Selasa, 17 November 2020, BNNK Morotai menggelar Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Kepala BNNK Morotai.

Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan langsung oleh Kepala BNN Provinsi Maluku Utara, Kombes Roy Hardi Siahaan, SIK.,SH.MH.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Narkota Nasional Nomor: KEP/947/XI/KA/KP.04/2020/BNN tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan Dalam Jabatan di Lingkungan Badan Narkotika Nasional.

Untuk itu, Kepala BNNK Morotai resmi berganti dari M Idris ke Jainudin Hi Samad SK.M.,M.Ph. Diketahui Jainudin sebelumnya menjabat sebagai Kabid Rehabilitasi BNPB Maluku Utara.

Usai pengambilan Sumpah Jabatan dan Penandatanganan Berita Acara, Kepala BNN Maluku Utara memyampaikan bahwa Pergantian Kepala BNNK Kabupaten Pulau Morotai dalam sebuah organisasi atau birokrasi pemerintahan adalah hal biasa.

Dirinya juga menyentil soal penyalahgunaan Narkoba dapat berpengaruh pada kehidupan masyarakat dan Negara, meningkatkan kejahatan, menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia serta dapat menghancurkan tatanan norma-norma dalam kehidupan masyarakat.

Roy Hardi Siahaan sebagai Kepala BNN Provinsi Maluku Utara berharap agar Kepala BNNK Morotai yang baru dilantik dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik dan benar. Selain itu, melakukan sinergitas dengan berbagai stakeholder.

"Harapan saya, Kepala BNNK Morotai yang baru dilantik mampu membangun kerja sama dengan berbagai pihak, baik Pemda Morotai maupun Forkompimda, bila perlu membuat semacam MoU," ungkapnya.

Sementara Bupati Morotai Benny Laos, hadir dalam kesempatan itu menegaskan, Kenapa narkoba itu menjadi bahaya dan kenapa Indonesia menjadi sasaran bagi marketing narkoba.

Menurutnya, banyak yang mengatakan Indonesia adalah pangsa pasar terbesar, dapat menciptakan banyak uang, dapat berkompromi dengan aparat hukum, juga banyak orang mengatakan bisa berkompromi dengan berbagi lintas jaringan.

Lanjutnya, sebenarnya bahaya terbesar bukan ada di situ, tetapi bahaya terbesar ada di masa depan Indonesia. "Kita tahu bersama, Indonesia adalah bonus demografi terbesar di dunia. Untuk itu saya berharap keselamatan anak-anak kita adalah bagian terpenting dari penyelamatan bangsa," katanya.

Untuk itu, Bupati Morotai berharap kehadiran BNNK Morotai ini dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang berkaitan dengan narkotika dan sejenisnya, dan hadir memberikan solusi dari berbagai permasalahan di Pulau Morotai. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES